Mengenal Flu Spanyol, yang Disalip Pandemi Covid-19 di AS

CNN Indonesia
Selasa, 21 Sep 2021 19:00 WIB
Angka kematian akibat pandemi Covid-19 di Amerika Serikat disebut melampaui kematian akibat flu Spanyol yang pernah jadi pandemi dunia.
Angka kematian akibat pandemi Covid-19 di Amerika Serikat disebut melampaui kematian akibat flu Spanyol yang pernah jadi pandemi dunia. (iStockphoto/evrim ertik)

Mengapa disebut flu Spanyol?

Spanyol menjadi negara pertama yang mengidentifikasi virus tersebut. Meski begitu sebagian ahli percaya flu Spanyol tidak benar-benar berasal dari negara itu.

Pada masa Perang Dunia I, Spanyol menjadi negara yang netral. Ini membuat negara tersebut bebas dimasuki siapa saja yang hendak melintas tanpa aturan ketat. Banyak ahli percaya kebijakan ini membuat orang yang telah terpapar virus masuk ke Spanyol dan menularkannya ke penduduk setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, flu Spanyol masih menjadi pandemi flu yang paling mematikan. Virus ini telah membunuh 1 hingga 3 persen dari populasi dunia.

Gejala awal virus ini yakni sakit kepala dan kelelahan yang diikuti dengan batuk kering, kehilangan nafsu makan, hingga masalah perut. Gejala ini biasanya muncul di hari pertama.

Sementara pada hari kedua, keringat mulai terasa berlebihan, tak berapa lama virus ini akan menyerang organ pernapasan hingga menjadi pneumonia atau kompilasi pernapasan lainnya yang disebabkan oleh flu dan berujung pada kematian.

Namun, sampai saat ini, mengutip History, ahli penyakit menular, flu tak pernah benar-benar hilang sampai saat ini dan dikenal sebagai flu musiman. Namun antibodi manusia yang sudah meningkat bisa mengatasi penyakit ini.



(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER