Selain keindahan alam, Kampung Yoboi juga dikenal akan kekayaan budaya, seperti Festival Ulat Sagu, Festival Ela (berburu hewan hutan), Festival Danau Sentani, serta beragam tari-tarian.
Saat datang ke sana, Sandiaga disuguhkan Tarian Isosolo (tarian di atas air menggunakan perahu).
Belum cukup, Kampung Yoboi juga dikenal akan ragam produk ekonomi kreatif, seperti papeda, es krim dari sagu, tepung sagu, sagu bakar, dan kue tradisional lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung Yoboi juga memiliki ragam batik Papua, kriya seperti tas dari anyaman daun sagu, kalung dan tirai dari buah sagu, taman gizi terapung, dan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga Uno mengatakan pihaknya juga akan memberikan bantuan satu kapal wisata kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk pengembangan wisata di Kampung Yoboi.
Hal itu ia katakan setelah melihat begitu menariknya Tari Isosolo, namun Kampung Yoboi hanya memiliki enam kapal sebagai panggung.
"Dalam satu bulan, saya minta jajaran saya untuk menyiapkan kapal sumbangan dari Kemenparekraf. Semoga dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Sandiaga.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, memberikan apresiasi kepada Sandiaga atas perhatian dan dukungan dalam pengembangan pariwisata di Kampung Yoboi, dan Jayapura pada umumnya.
Ia mengatakan, Kampung Yoboi memang menjadi salah satu destinasi yang akan didorong pengembangannya ke depan.
"Desa wisata ini sangat menarik, adalah Dusun Sagu. Perkampungannya ada di atas danau, jadi aktivitas apapun dilakukan di atas danau," kata Bupati Mathius.
Ia juga menguncapkan terima kasih atas masuknya Kampung Yoboi menjadi bagian dari 50 besar desa wisata terbaik di ajang ADWI 2021.
Hal ini dikatakannya menjadi bukti bahwa dengan berbagai keterbatasan yang ada, namun masyarakat khususnya anak muda di Kampung Yoboi mampu memaksimalkan potensi untuk memberikan yang terbaik.
"Kita mulai dari kampung, dan kalau di Sumatera ada Danau Toba yang menjadi ikon, kenapa tidak di Indonesia Timur, Danau Sentani yang menjadi ikon," kata Mathius.
(ard)