5 Desa Wisata Indonesia yang Terkenal di Dunia

CNN Indonesia

Rabu, 06 Okt 2021 16:00 WIB

Sejumlah desa wisata Indonesia yang terkenal mendapatkan berbagai penghargaan berskala internasional. Berikut daftarnya. — Ilustrasi. Sejumlah desa wisata Indonesia yang terkenal mendapatkan berbagai penghargaan berskala internasional. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Jakarta, CNN Indonesia --

Dari sekian banyak destinasi wisata di Indonesia, desa wisata termasuk salah satu tempat yang menarik wisatawan lokal hingga asing.

Meski jumlahnya mulai bertambah, hanya ada beberapa desa wisata Indonesia yang terkenal. Desa tersebut juga pernah meraih penghargaan sehingga tidak heran banyak menjadi rujukan para pelancong.

Lihat Juga :

Keindahan 'Desa Sagu' di Tengah Danau Sentani Papua

Menukil laman Indonesia Travel, berikut deretan desa wisata di Indonesia yang tersohor di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Desa Pemuteran, Bali

Sejumlah Umat Hindu yang bermukim sekitar 10km dari Gunung Agung bersiap menggelar upacara Meayu-Ayu di Pura Penataran Agung Desa Pemuteran, Karangasem, Bali, Rabu (27/9). Warga di kawasan rawan bencana itu menggelar persembahyangan bersama untuk memohon agar terhindar dari bahaya, menyusul peningkatan aktivitas Gunung Agung yang masih pada level awas. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama/17.

Pemuteran, Bali menjadi salah satu desa wisata Indonesia yang terkenal di dunia. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Desa wisata Pemuteran berada di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali. Sebelum dikenal seperti sekarang, kawasan ini merupakan desa nelayan.

Seiring berjalannya waktu, Desa Pemuteran telah bertransformasi menjadi desa wisata. Di tempat ini, Anda bisa melihat langsung pesona keanekaragaman hayati laut.

Selain itu, pengunjung juga bisa memuaskan diri nikmati wisata bahari. Seperti diving, snorkeling, foto underwater di Temple Garden, sampai berkunjung ke penangkaran penyu.

Pada tahun 2018, Desa Pemuteran pernah masuk ke dalam jajaran 10 Destinasi Terbaik Asia menurut buku panduan perjalanan Lonely Planet milik BBC.

2. Desa Penglipuran, Bali

Sejumlah wisatawan domestik melihat pemandangan rumah tradisional di Desa Penglipuran, Bangli, Bali, Sabtu (12/3). Pemerintah Provinsi Bali dalam tahun 2016 akan mengembangkan 11 desa wisata yang tersebar di delapan kabupaten di Pulau Dewata sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkecil arus urbanisasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/nz/16.

Sebagai salah satu desa wisata Indonesia yang terkenal, Desa Penglipuran, Bali sangat populer di antara para pelancong. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Desa wisata Indonesia yang terkenal berikutnya masih dari Bali, yaitu Desa Adat Penglipuran. Penduduk desa ini sangat menjunjung tinggi tradisi para leluhur.

Tata ruang Desa Penglipuran memiliki konsep Tri Mandala yang sudah turun temurun. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini juga dilestarikan karena dipercaya sebagai pelindung.

Lihat Juga :

Panglipuran, Desa Terbersih di Dunia yang Juga Anti Poligami

Desa Adat Penglipuran menjadi primadona wisatawan ketika mengunjungi Bali. Selain menikmati hangatnya suasana desa, ada juga festival budaya yang menarik perhatian.

Apabila berkesempatan ke Desa Penglipuran, jangan lewatkan wisata kulinernya yang khas, yaitu menikmati makanan tipat cantok dan minuman loloh cemcem.

Pada tahun 2018, Desa Penglipuran dinobatkan ke daftar tiga desa terbersih di dunia menurut pilihan pembaca majalah perjalanan Conde Nast Traveler.

Simak daftar desa wisata Indonesia yang terkenal lainnya di halaman berikutnya...

3. Desa Nglanggeran, Yogyakarta

Desa wisata gunung api Nglanggeran terletak di Gunungkidul, Yogyakarta. Desa ini mempunyai obyek wisata alam memukau.

Lihat Juga :

Desa Mayong, Kampung 'Ilmu Hitam' Legendaris di India

Wisatawan yang berkunjung bisa melakukan banyak kegiatan. Mulai dari mendaki gunung, menyambangi Embung Nglanggeran, bermain air terjun, sampai wisata budaya Kampung Pitu.

Griya Coklat Nglanggeran juga termasuk obyek wisata favorit para pelancong. Di sana pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pengolahan cokelat.

Desa Nglanggeran telah menerima penghargaan dari ASEAN Community Based Tourism (CBT) Awards pada Januari 2017 lalu.

Tapi sayangnya, selama pandemi ini Desa Nglanggeran masih ditutup sementara untuk wisatawan.

4. Desa Pentingsari, Yogyakarta

Menparekraf Sandiaga Uno saat menyambangi Desa Wisata Pentingsari di DI Yogyakarta. (Arsip Kemenparekraf)

Sebagai desa wisata Indonesia yang terkenal, Desa Pentingsari, Sleman, DI Yogyakarta melestarikan penggunaan alat-alat tradisional. (Arsip Kemenparekraf)

Masih dari Yogyakarta, berikutnya ada Desa wisata Pentingsari yang berlokasi di Sleman. Terletak di dekat kawasan Gunung Merapi, desa ini berada di ketinggian 700 mdpl.

Para penduduk Desa Pentingsari masih melestarikan penggunaan alat-alat tradisional dari alam secara turun temurun.

Kegiatan wisata budaya untuk pengunjung meliputi berkemah, membatik, mendaki, outbound, belajar gamelan, menari, sampai membuat wayang rumput.

Lihat Juga :

Mencicipi Jadi Orang Desa di Desa Wisata Pentingsari

Wisatawan yang ingin mendalami kebudayaan Desa Pentingsari bisa menginap di homestay yang disediakan warga setempat.

Berbagai penghargaan bergengsi pernah diraih Desa Pentingsari. Salah satunya Green Bronze Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) untuk kategori ekonomi pada 2017.

5. Desa Tamansari, Banyuwangi

[Gambas:Instagram]

Desa wisata Tamansari terletak di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Desa yang dikenal dengan suasananya yang asri ini dikenal sebagai penghasil karet, cengkeh, biji kopi, dan cokelat.

Selain itu, ada juga sejumlah peternak sapi perah di sekitar daerah Tamansari yang diklaim menghasilkan produk susu berkualitas tinggi.

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Tamansari bisa melakukan berbagai kegiatan seperti belajar beternak, wisata kuliner, atau menjelajah alam.

Tamansari masuk ke daftar desa wisata Indonesia yang terkenal karena sudah banyak meraih predikat sebagai 'Pemanfaatan Desa Wisata Terbaik'.

Di tengah pandemi Covid-19, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.