Jika Anda belum haid setelah melahirkan, kemudian ditambah masa menyusui, sebenarnya peluang kehamilan terbilang kecil. Sherry Ross, spesialis kandungan di Women's Health Expert, Santa Monica, menjelaskan selama menyusui, hormon estrogen yang bertanggung jawab pada periode haid produksinya berkurang.
"Sebagai tambahan, hormon yang menstimulasi produksi ASI, prolaktin, juga mencegah ovulasi karena itu menghambat hormon FSH yang memicu ovarium Anda untuk tumbuh dan melepaskan telur," kata Ross mengutip dari Health.
Lihat Juga : |
Metode klasik satu ini kerap digunakan di mana penis ditarik dari vagina jelang ejakulasi. Memang ini bisa saja meminimalisir peluang kehamilan, tetapi Ni Komang Yeni Dhana Sari, dokter spesialis kandungan sekaligus CEO Klinik Health360, mengatakan tetap ada peluang itu tetap ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum ejakulasi kan ada yang kita sebut semen atau cairan yang basah di penis, itu saja sudah mengandung sperma. Kalau kebetulan ada satu aja yang lincah banget, bentuknya sempurna, mobilitas bagus, tentu saja kemungkinan kehamilan cukup tinggi," kata Yeni pada CNNIndonesia.com pada Kamis (23/9).
Jika laki-laki bisa menarik penis tepat waktu, mungkin bisa mencegah kehamilan. Namun Yeni tidak menyarankan menggunakan cara ini.
Aktivitas seksual tidak sebatas penetrasi atau penis masuk ke vagina. Menurut kamus Britannica, aktivitas seksual merupakan aktivitas apapun baik oleh satu orang maupun lebih dari satu orang yang menimbulkan gairah seksual.
Ada begitu banyak aktivitas seksual yang bisa dilakukan dan tetap meningkatkan keintiman dengan pasangan. Apa saja? Anda bisa melakukan ciuman, berpelukan, sentuhan-sentuhan di wilayah tubuh tertentu, mutual masturbation atau masturbasi bersama pasangan.