Banyak orang beranggapan dengan berolahraga risiko terkena penyakit jantung bisa hilang. Namun anggapan ini tidak 100 persen benar.
Penyakit jantung adalah jenis penyakit multi faktor, artinya seseorang bisa terkena serangan jantung karena banyak hal.
"Tidak berolahraga ya, berisiko. Namun bukan berarti hanya dengan olahraga Anda aman dari penyakit jantung," kata Vito.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit jantung memiliki banyak penyebab mulai dari kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi dan obesitas, hingga polusi udara.
Oleh karena itu, penting untuk siapa pun mengambil peran dalam mencegah tingginya angka jumlah penyintas dan kematian akibat penyakit jantung.
Berikut sejumlah penyebab penyakit jantung.
Makanan menyumbang sekitar 30 persen penyebab kelainan kolesterol. Tinggi kolesterol juga menjadi cikal bakal munculnya penyakit jantung.
Jaga asupan makanan agar tak berlebihan saat mengonsumsi sesuatu. Terutama makanan tinggi kadar gula, tinggi lemak dan tinggi sodium.
Kebanyakan orang menganggap sepele waktu tidur di malam hari. Padahal tidur cukup bisa menjaga kesehatan tubuh agar organ bisa beristirahat dan tidak terlalu keras bekerja.
"Saat malam hari, ritme jantung mulai mengdur. Bayangkan kalau Anda tetap terjaga, dia harus tetap kerja ekstra di saat harusnya beristirahat," katanya.
Olahraga meski hanya 30 menit sekali. Ini penting untuk menjaga tubuh tetap bugar dan mengeluarkan berbagai racun di tubuh melalui keringat.
Olahraga juga memacu jantung tetap bergerak dengan sehat.
Penyakit jantung umumnya terjadi pada mereka yang berusia 35 tahun ke atas karena jantung koroner, sementara mereka yang berusia di bawah 35 tahun mengalami penyakit jantung karena keturunan.
Namun, banyak orang di usia bugar antara 30-40 tahun tiba-tiba mengalami serangan jantung saat sedang berolahraga, tak sedikit dari mereka yang langsung meninggal dunia. Kebanyakan orang akan kaget sebab sebelumnya tak memiliki penyakit jantung.
Padahal, kata Vito, orang tersebut memang sudah memiliki penyakit jantung. Namun belum diketahui lantaran tak melakukan pemeriksaan sejak dini.
Inilah yang menyebabkan banyak orang yang suka berolahraga atau sedang berolahraga tiba-tiba mengalami setangan jantung.
"Padahal kalau diperiksa dan tahu ada sakit itu lebih baik karena dari awal bisa cegah dan menghindari kondisi lebih lanjut," katanya.
Sebab jika tidak tahu kondisi tubuh, orang akan melakukan apapun tanpa pertimbangan. Berolahraga tanpa tahu kalau beberapa jenis olahraga berbahaya untuk orang yang kondisi jantungnya tidak sehat.
Tak hanya itu, karena merasa sudah berolaharga, orang lupa ada hal lain yang mesti dia hindari atau kurangi demi kesehatan jantung. Di antaranya seperti makanan tidak sehat, merokok, stres dan hal lain yang berbahaya untuk kesehatan jantung Anda.
"Jadi sekali lagi olahraga tetap bermanfaat buat jantung tapi tetap kitanya sendiri yang harus aware apakah ada gangguan, dan yang terpenting terus cek apakah jantung kita dalam performa yang baik untuk bisa berolahraga dan aktivitas fisik," ujar Vito.
Menjaga kesehatan jantung dari awal adalah kunci. Vito menyebut jantung telah bekerja untuk tubuh manusia sejak di dalam kandungan.
Maka tugas setiap individu untuk menjaga kesehatan jantungnya masing-masing. Menjaga jantung tentu dengan memulai hidup sehat.
Pemeriksaan jantung harus rutin dilakukan oleh masyarakat, baik pada orang yang memiliki keluhan ataupun yang merasa sehat.
"Juga jangan lupa untuk melakukan tes kesehatan setiap enam bulan untuk melihat apa yang terjadi dengan tubuh Anda, dengan jantung Anda," kata dia.
(tst/agn)