Dan Aberg, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Bangor di Wales yang mengumpulkan data, mengatakan semua festival musik "tidak diragukan lagi" merupakan "sumber limbah narkoba".
"Sayangnya, dekatnya area Festival Glastonbury dengan sungai mengakibatkan narkoba yang dibuang oleh peserta festival memiliki sedikit waktu untuk terurai di tanah sebelum memasuki ekosistem air tawar yang rapuh," tambahnya.
Christian Dunn, juga dari Universitas Bangor, mengatakan jumlah obat-obatan terlarang yang dilepaskan ke dalam air berpotensi menggagalkan konservasi belut Eropa yang terancam punah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga perlu meningkatkan kesadaran seputar limbah obat-obatan dan farmasi," kata Dunn, menyebut polutan itu "tersembunyi, dipelajari secara mengkhawatirkan namun berpotensi menghancurkan".
Karena pembatasan Covid, festival terpaksa membatalkan perayaan ulang tahun ke-50 pada tahun 2020, begitu juga pada tahun ini, setelah sekitar 135 ribu orang membeli tiket.
Penyelenggara Glastonbury mengatakan mereka berharap untuk mengadakan acara tersebut pada Juni 2022.