Selain rumah megah, Raden Saleh juga terkenal dengan kebun binatangnya. Sebagai pecinta satwa, ia menuangkannya kecintaannya itu ke dalam lukisan-lukisannya, hingga membangun sendiri kebun binatang.
Konon, di dalam kebun binatangnya itu, satwa peliharaannya sangat banyak, bahkan sampai satwa liar pun ada. Banyak warga yang penasaran dan tak jarang berkunjung ke kebun binatang Raden Saleh.
Tahun 1864, Saleh menghibahkan kebun binatangnya itu untuk dikelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culturele Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia). Kebun binatang itu kemudian diberi nama "Planten en Dierentuin" yang artinya "Tanaman dan Kebun Binatang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Indonesia merdeka, nama tersebut diganti dengan nama Indonesia, yaitu 'Kebun Binatang Cikini.' Kebun Binatang Cikini kemudian diambil alih oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tahun 1966, Pemprov DKI memindahkan kebun binatang tersebut ke daerah Ragunan, Jakarta Selatan, dengan lahan yang dua kali lebih luas.
![]() |
Bekas kebun binatang di Cikini itu kemudian disulap oleh Ali Sadikin saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi Taman Ismail Marzuki (TIM). Tempat itu digunakan sebagai ruang budaya sekaligus kompleks kampus seni Institut Kesenian Jakarta. Cikini jadi semakin dikenal sebagai wisata perkotaan dengan daya pikat seninya.
"Ali Sadikin mengubah kebun binatang menjadi TIM, itu sudah sangat mengubah wajah Cikini," kata Candrian.
Puluhan tahun berdiri, TIM direvitalisasi oleh Pemrov DKI Jakarta sejak 20 Juli 2019 lalu. Sampai saat ini, revitalisasi itu masih berlangsung. Beberapa bangunan seperti Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) turut dibongkar untuk kemudian dibangun kembali.
Di sisi lain, lahan warisan Raden Saleh di Cikini juga dikait-kaitkan sebagai aborsi. Konon, di Jalan Raden Saleh terdapat banyak klinik yang membuka praktik aborsi sejak 1982.
Praktik yang dilakukan klinik guram tersebut amat berbahaya, sehingga keberadaannya sering menjadi incaran polisi. Terakhir pada tahun 2020, salah satu klinik yang membuka praktik aborsi disidak oleh Polda Metro Jaya. Sebanyak 17 orang ditangkap saat itu, beberapa di antaranya adalah tenaga medis.
Sangatlah disayangkan jika kecintaan Raden Saleh akan seni dan satwa pada akhirnya diberi imaji yang buruk terhadap kasus kriminal yang terjadi tanah peninggalannya.
![]() |