Definisi dan Kriteria Long Covid Berdasarkan WHO

CNN Indonesia
Jumat, 15 Okt 2021 05:40 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis definisi long Covid. WHO juga memberikan kondisi atau kriteria long Covid.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis definisi long Covid. WHO juga memberikan kondisi atau kriteria long Covid.(Foto: cnnindonesia/andrynovelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis definisi long Covid. WHO juga memberikan kondisi atau kriteria long Covid. Selama ini, long Covid dianggap sebagai gejala Covid-19 yang berkepanjangan atau berlangsung dalam waktu yang lama.

Dalam dokumen yang baru saja diterbitkan, WHO mendefinisikan long Covid dengan post Covid-19 condition atau dapat diartikan dengan kondisi pasca Covid-19.

Terdapat sejumlah kriteria atau kondisi yang membuat seseorang disebut mengalami long Covid atau kondisi pasca Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terjadi pada individu dengan riwayat kemungkinan atau konfirmasi infeksi SARS-CoV-2, biasanya 3 bulan sejak awal Covid-19, dengan gejala yang berlangsung setidaknya selama 2 bulan dan tidak dapat dijelaskan dengan diagnosis alternatif," tulis WHO dalam dokumen tersebut.

Gejala long Covid ini meliputi kelelahan, disfungsi kognitif, dan beberapa lainnya yang dapat memengaruhi kondisi sehari-hari.

Gejala-gejala ini dapat muncul setelah pulih atau kelanjutan dari penyakit awal.

Selain itu, gejala juga dapat berubah atau kambuh seiring waktu.

Dokumen tersebut juga menyatakan definisi yang terpisah mungkin diperlukan untuk anak-anak.

Dokter spesialis anak Kanya Ayu Paramastri menjelaskan long Covid juga dapat terjadi pada anak-anak.

"Gejala sisa ini tidak hanya terjadi pada dewasa. Tapi, ternyata pada anak dan remaja angka kejadiannya itu ada," kata Kanya dalam peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia, Kamis (14/10).

Kanya menjelaskan gejala long Covid pada anak meliputi kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, gangguan tidur, gangguan sensori, gangguan konsentrasi, dan napas yang lebih pendek.

Kanya menyebut hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dan faktor risiko terjadinya long Covid.

"Sejauh ini, cara terbaik agar tidak terkena long Covid adalah dengan mencegah terkena Covid-19," kata Kanya.

(ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER