Pada dasarnya, faktor risiko utama dari AMD adalah usia. Namun beberapa faktor lain seperti faktor genetik dan merokok, juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami AMD.
Berikut beberapa hal yang berisiko menyebabkan seseorang menderita AMD saat memasuki usia lanjut.
Baik perokok pasif maupun aktif memiliki risiko yang sama terkena AMD. Hal ini terjadi karena retina memiliki tingkat konsumsi oksigen yang tinggi, apapun yang memengaruhi pengiriman oksigen ke retina dapat memengaruhi penglihatan. Merokok menyebabkan kerusakan oksidatif, yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terdapat keluarga yang mengalami AMD, seseorang lebih mungkin mengalami AMD dari mereka yang tidak.
Perempuan lebih mungkin terkena AMD daripada laki-laki. Faktor ini kemungkinan terjadi karena perempuan hidup lebih lama dari laki-laki, dan dengan demikian memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan penyakit.
Lihat Juga :![]() HARI PENGLIHATAN SEDUNIA Pandemi Covid-19 Juga Merusak Mata Anak-anak |
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara AMD dan kerusakan mata kumulatif dari ultraviolet (UV) dan cahaya lainnya. Cahaya ini dapat merusak retina dan meningkatkan risiko AMD.
Orang dengan diet tinggi lemak, kolesterol dan makanan indeks glikemik tinggi, rendah antioksidan dan sayuran berdaun hijau lebih mungkin terkena AMD.
Seseorang dengan indeks massa tubuh dan ukuran lemak tubuh yang tinggi, lebih besar berisiko terkena AMD.
Seperti merokok, tekanan darah tinggi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada retina hal ini juga menyebabkan aliran oksigen terbatas.
Pada AMD kering, retina tidak menerima oksigen yang cukup, menyebabkan kematian sel-sel di makula. Olahraga meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan dapat membantu mencegah AMD.
Jika seseorang memiliki AMD di satu mata, lebih mungkin berkembang di mata yang lain.
"Mereka yang memiliki faktor risiko ini tentu harus waspada, karena jika tidak ditangani dengan baik, AMD bisa mengakibatkan komplikasi hingga kebutaan, bahkan juga memengaruhi kesehatan mental seperti risiko depresi dan isolasi sosial yang lebih tinggi," ucap Gita.
Baik AMD kering maupun basah memiliki gejala yang serupa dan akan berkembang bertahap tanpa rasa sakit. Namun, semakin lama akan berkembang lebih cepat dan memburuk.
Berikut gejala AMD:
Beberapa hal yang bisa dilakukan agar tak terkena AMD adalah dengan tidak merokok dan menjaga berat badan. Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran juga sangat dianjurkan,
Bagi orang yang sudah didiagnosis menderita AMD harus dilakukan penanganan yang tepat. AMD akan terus memburuk dari waktu ke waktu jika tidak ditangani dengan tepat. Salah satu terapi yang tersedia adalah dengan menggunakan Aflibercept. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
(tst/ptj)