Mengenal Penyakit AMD Mata: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Penyakit mata tak cuma rabun dan katarak. Ada jenis penyakit mata age related macular degeneration atau dikenal dengan istilah AMD yang juga harus diwaspadai, terutama pada mereka yang telah berusia lanjut.
AMD merupakan penyebab utama gangguan penglihatan kebutaan pada usia lanjut. Penyakit ini mengancam lansia di Indoneia yang kini berjumlah 25,9 juta jiwa atau 9,7 persen dari total penduduk.
"Ini menunjukan bahwa AMD merupakan penyakit mata yang perlu diwaspadai," kata dokter spesialis mata konsultan di RSCM, Gitalisa Andayani dalam Virtual Media Briefing dan Journalistic Award yang digelar PERDAMI dan PT Bayer, Kamis (14/10). Gelaran ini bertepatan dengan peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2021.
Lihat Juga : |
Apa itu AMD?
Age-related macular degeneration atau AMD adalah penyakit mata yang dapat memburuk dari waktu ke waktu jika dibiarkan tanpa penanganan. AMD merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan permanen yang parah pada orang di atas usia 60 tahun.
Dokter Spesialis Mata Konsultan di RSCM, Gitalisa Andayani mengatakan, AMD adalah kerusakan makula, yaitu pusat fokus penglihatan pada retina mata.
Perubahan anatomi makula dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan mulai dari distorsi bentuk atau penglihatan buram hingga buta pada penglihatan sentral. Akibatnya, orang dengan AMD tidak dapat membaca, menulis, bahkan melihat wajah orang di hadapannya.
"Beberapa gangguannya seperti penglihatan yang tadinya jernih akan mulai tampak kabur, dan bintik-bintik gelap mungkin muncul dan semakin lama semakin besar," kata Gitalisa.
Lihat Juga :Hari Penglihatan Sedunia Perjuangan Mantan Menteri Soeharto saat Divonis Alami AMD |
Jenis AMD
Gita mengatakan AMD terbagi menjadi dua jenis yakni dry AMD atau AMD kering dan wet AMD atau AMD basah.
1. AMD kering
Pada AMD kering kerusakan makula terjadi secara bertahap. Kerusakan bisa terjadi selama bertahun-tahun lantaran sel-sel retina mati dan tidak diregenerasi.
"Sekitar 10 persen hingga 15 persen orang dengan AMD kering, penyakitnya akan berkembang menjadi AMD basah," kata Gita.
2. AMD Basah
Berbeda dengan AMD kering, jenis yang basah pergerakannya lebih cepat. Pasalnya, terdapat pertumbuhan pembuluh darah abnormal ke dalam makula, sehingga terjadi perdarahan atau akumulasi cairan di makula. Akibatnya, akan timbul jaringan parut pada makula yang menyebabkan pasien kehilangan penglihatan sentralnya (kebutaan).
"AMD basah sering berkembang dengan sangat cepat dan dapat menyebabkan kehilangan daya lihat yang sangat signifikan," tutur Gitalisa.
Simak penyebab, gejala, dan pengobatan AMD mata di halaman berikut.