Jakarta, CNN Indonesia --
Setiap tahun di bulan Oktober dunia memperingati bulan peduli kanker payudara atau Breast Cancer Awareness Month.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data Globacan tahun 2020, kanker payudara memiliki jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit kanker merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan termasuk dalam penyakit berbahaya yang mengancam jiwa. Untuk itu penting mengenali kanker payudara yang tidak hanya dialami wanita, tapi juga laki-laki, beserta penyebab, gejala, hingga cara pencegahan.
Apa itu kanker payudara?
Menurut Kemenkes, kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada kelenjar, saluran, dan jaringan penunjangnya, tidak termasuk kulit payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia selain kanker leher rahim
Penyakit ini dapat mempengaruhi siapa saja baik pria maupun wanita, tapi wanita lebih rentan terserang kanker payudara dibandingkan dengan pria.
Di Indonesia, lebih dari 80 persen kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut, di mana upaya pengobatan sulit dilakukan.
 Ilustrasi kanker payudara (iStockphoto) |
Ciri-ciri dan gejala kanker payudara
Mengenali stadium awal kanker payudara adalah kunci untuk mengurangi risiko metastasis sel kanker.
Berikut beberapa tanda atau gejala awal kanker payudara yang perlu diperhatikan, menurut Malaysia Healthcare Travel Council dalam keterangan kepada CNNIndonesia.com.
• Munculnya benjolan di payudara
Benjolan pada payudara merupakan salah satu pertanda awal munculnya kanker payudara.
Benjolan ini tidak selalu terasasakit. Meski demikian, tidak semua benjolan yang muncul pada payudara bersifat kanker.
Benjolan ini dapat terasa saat Anda melakukan pemeriksaan pribadi di rumah.
• Warna kulit payudara berubah
Terjadinya perubahan warna dan perubahan tekstur kulit, yang secara medis disebut sebagai 'peau d'orange', merupakan tanda kanker payudara stadium awal yang mengakibatkan kulit memerah dan permukaan kulit tampak keriput.
• Puting terasa sakit
Puting mengeras atau nyeri pada puting. Mungkin juga keluar cairan tidak normal dari puting atau puting melesak ke dalam.
• Muncul benjolan pada ketiak
Benjolan di area ketiak, akibat pembesaran kelenjar getah bening, bisa menjadi indikator kanker payudara
Penyebab kanker payudara
Faktor risiko dan penyebab yang erat kaitannya dengan peningkatan kasus kanker payudara antara lain:
• usia>50 tahun
• riwayat keluarga dan genetik
•riwayat penyakit payudara
sebelumnya
•riwayat menstruasi dini (55 tahun)
• riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui)
•melahirkan di atas usia 30 tahun
•hormonal
•kelebihan berat badan/obesitas
•konsumsi alkohol dan merokok yang berlebihan
•paparan radiasi
•faktor lingkungan
Simak pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan kanker payudara di halaman berikut.
Cara mencegah kanker payudara
Beberapa upaya pencegahan kanker payudara bagi wanita dan pria, antara lain:
• Berolahraga secara teratur
• Istirahat yang cukup
• Manajemen stres yang baik.
• Diet seimbang dan bergizi.
• Tidak merokok atau minum minuman beralkohol
• Melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan (Untuk wanita, 1 minggu sebelum dan sesudah menstruasi)
• Untuk ibu menyusui, praktikkan menyusui hingga dua tahun
Deteksi dini kanker payudara
Rutin melakukan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri dapat membantu Anda melindungi diri dari kanker payudara.
Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Anda ikuti saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi:
1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.
2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.
4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak.
Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.
5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
Pengobatan kanker payudara
Malaysia Healthcare Travel Council menyebutkan pengobatan untuk kanker payudara sangat tergantung pada stadium yang diidap pasien kanker payudara.
Pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi adalah contoh perawatan yang dapat dilakukan pasien dalam menjalani siklus pengobatan.
Dokter yang memeriksa akan menyesuaikan perawatan untuk pasien sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk stadium kanker tertentu.