Jakarta, CNN Indonesia --
Jauh sebelum bertemu dengan suaminya yang sekarang, ternyata penyanyi Andien sempat mengalami hubungan toksik dengan sang pacar. Dia bercerita semasa kuliah ia kerap mendapat perlakuan kasar mulai dari dicakar, dipukul sampai disayat dengan pisau.
"Pacaran enggak lama, 9 bulan tapi selama itu tiap hari di-bully secara fisik, jadi terasa lama," kata Andien seperti diberitakan InsertLive.
Tidak hanya luka fisik, hubungan toksik juga menorehkan luka psikis. Bahkan pelantun 'Selamat Jalan Kekasihku' ini sempat ingin berhenti menyanyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi karena aku harus tetap bernyanyi, jadi aku sebelum nyanyi tuh wah make up udah di mana-mana karena aku nangis terus," imbuhnya.
Tipe hubungan yang pernah dialami Andien inti termasuk hubungan abusive dan toksik (toxic relationship).
Mungkin perlakuannya tak harus seekstrem yang dialami Andien, namun kenali tanda-tanda saat Anda terjebak di hubungan yang toksik.
Seksolog Zoya Amirin, beberapa waktu lalu berkata ada sejumlah 'red flag' alias tanda bahaya bahwa suatu hubungan cenderung beracun (toxic relationship). Apa saja?
1. Sikap kasar
Dari pengalaman Andien, Anda bisa mengenal salah satu tanda hubungan toksik adalah sikap atau perlakuan kasar. Sikap kasar tidak hanya tercermin dari perbuatan misal memukul, menampar tetapi juga secara verbal maupun finansial.
Sikap kasar secara verbal sangat terlihat dari lontaran kalimat-kalimat bernuansa merendahkan, pilihan diksi yang tidak seharusnya plus nada bicara tinggi.
2. Kendali penuh pada pasangan
Zoya mengatakan dalam hubungan perlu ada saling menghargai (mutual respect). Namun ini tidak terjadi dalam hubungan toksik. Justru pasangan bakal memiliki kendali penuh sehingga Anda akan terus diawasi dan dibatasi.
"Ada mutual respect, ada apresiasi, bisa tumbuh bareng. Bukan satu pihak controlling ketika ngobrol dan membahas satu masalah," kata Zoya dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.
3. Stonewalling
Stonewalling merupakan bentuk penolakan untuk berkomunikasi atau bekerjasama dalam memecahkan masalah. Menurut Zoya, stonewalling biasa dilakukan orang yang keras kepala dan hanya mau melakukan komunikasi satu arah. Pendapat atau argumen orang lain 'mental' begitu saja sebab orang ini merasa dirinya paling benar.
4. Bucin
Bucin alias budak cinta kerap dianggap romantis karena mau melakukan apapun demi yang dicintai. Namun hubungan yang seperti ini bisa menimbulkan ketergantungan (dependence relationship) dan cenderung toksik. Sindrom Stockholm jadi bentuk bucin paling ekstrem.
Sindrom Stockholm merupakan gangguan psikologis pada korban penyanderaan. Diperkenalkan oleh kriminolog Nils Bejerot, korban dengan sindrom Stockholm membentuk ikatan emosional berupa simpati hingga kasih sayang terhadap pelaku penyanderaan.
Menjadi bucin sejalan dengan menjadi sandera dalam sindrom Stockholm. Para bucin akan menggantungkan kebahagiaannya pada pasangan dan menganggapnya baik dalam berbagai situasi.
5. Guilt tripping
Pacar pernah mengungkit kesalahan Anda di masa lalu? Sudah jelas dia melakukan guilt tripping. Guilt tripping hanya membuat orang lain merasa bersalah atau memunculkan tanggung jawab untuk mengubah perilaku atau mengambil tindakan tertentu. Rasa bersalah benar-benar bisa menjadi motivasi seseorang melakukan sesuatu sehingga dalam hubungan toksik, ini dimanfaatkan untuk mengontrol pasangan.
Melansir dari Very Well Mind, selain mengungkit kesalahan di masa lalu, guilt tripping juga ditandai dengan tuduhan tidak memperjuangkan hubungan seperti yang dia perjuangkan, mengungkit apa yang sudah dia lakukan untuk Anda, mendiamkan (silent treatment, memperlihatkan perilaku pasif-agresif, juga marah-marah tapi tidak mau menyebutkan permasalahan dengan jelas.
6. Sering berbohong
Ada yang bilang, satu kebohongan akan berkembang jadi kebohongan-kebohongan lain. Namun sekecil apapun kebohongan itu, ini semakin lama melukai kredibilitas seseorang. Apa Anda masih mau percaya dengan pacar yang kerap berbohong?
Saat pacar berbohong, itu menandakan dia tidak menghargai Anda sebagai pacar yang layak mendapatkan kejujuran dan perhatian.
"Berbohong pada pasangan mengindikasikan kesetiaan Anda ya untuk Anda sendiri, bukan hubungan," kata Jeni Woodfin, terapis di J. Woodfin Counseling di California, mengutip dari Insider.
7. Hubungan berat sebelah
Hubungan toksik itu melelahkan. Anda merasa berjuang sendirian untuk menghidupkan dan mempertahankan hubungan. Mungkin apapun dilakukan demi kebahagiaan dia tetapi dia seolah tidak memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu buat Anda.
Woodfin berkata ciri hubungan yang berat sebelah atau one sided relationship termasuk, Anda selalu jadi orang yang pertama mengirim teks, jarak terlalu lama antara mengirim pesan dan menerima balasan, obrolan terputus-putus, terus meminta pasangan untuk berubah, dan jika dalam hubungan pernikahan terjadi ketimpangan dalam distribusi tanggung jawab rumah tangga dan hubungan.