Jakarta, CNN Indonesia --
Seorang pria berusia 83 tahun dari Alabama, Amerika Serikat, mulai berjalan kaki ketika dia pensiun lebih dari seperempat abad yang lalu. Hingga saat ini, ia masih melakukan hobinya.
M.J. "Sunny" Eberhart dicatat mengangtongi rekor pada hari Minggu (7/11) sebagai pendaki tertua yang menyelesaikan Appalachian Trail.
Eberhart, yang dikenal dengan nama jejak Nimblewill Nomad, mengakui bahwa meskipun memiliki catatan jalan kaki puluhan ribu kilometer, Appalachian Trail tetap sulit dilalui bagi orang seusianya, karena medannya berbatu dan licin
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tubuh saya lecet di beberapa bagian, tapi saya baik-baik saja," katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini, seperti yang dikutip dari AP pada Senin (8/11).
"Anda harus memiliki tekad yang luar biasa untuk melakukan ini."
Dia mendaki jalan setapak yang rusak, dan telah menyelesaikan bagian utara termasuk Gunung Katahdin di Maine.
Dia menyelesaikan bagian terakhirnya di Massachusetts barat, di kota Dalton, pada tahun yang sama di mana seorang anak berusia 5 tahun menjadi salah satu yang termuda yang menyelesaikan rekor tersebut.
Bergabung dengan Eberhart untuk finish adalah mantan pemegang rekor, Dale "Greybeard" Sanders, yang tinggal di luar Memphis, Tennessee.
Dia menyelesaikan pendakian pada usia 82 pada tahun 2017. Dia tidak sedih melihat rekor itu jatuh ke tangan orang lain.
"Teman tersayang saya Nimblewill mengambil rekor saya dari saya, dan saya ikut berbahagia. Rekor memang dibuat untuk dipecahkan," kata Sanders.
Jordan Bowman, dari Appalachian Trail Conservancy di Harpers Ferry, West Virginia, menegaskan bahwa Eberhart adalah yang pendaki tertua yang menyelesaikan jejak, melampaui rekor Sanders.
Eberhart memulai hasrat berkelana dengan sungguh-sungguh setelah pensiun sebagai dokter mata di Florida pada 1993.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Pria dengan rambut gondrong dan jenggot lebat yang mengesankan ini sebenarnya mendaki lebih jauh daripada kebanyakan orang yang melintasi jalur sepanjang 3.530 kilometer yang membentang antara Springer Mountain di Georgia dan Katahdin di Maine.
Dia memulai pendakiannya pada bulan Februari di rumahnya di Flagg Mountain, Alabama, menambahkan ratusan kilometer ekstra ke rute tersebut.
Perjalanan itu mewakili jarak yang cukup jauh, untuk seorang pria yang berjalan kaki 7.080 kilometer dari Florida Keys ke Quebec utara, sebuah petualangan yang ia catat dalam sebuah buku, 'Ten Million Steps.'
Dia kemudian mendaki dari Newfoundland ke Florida, jarak yang lebih jauh.
Eberhart juga berjalan dari Chicago ke California di Route 66.
Dia mengaku usianya membuat jalan kaki terasa lebih melelahkan, oleh karena itu ia membatasi perjalanannya hanya delapan jam sehari.
Kecelakaan selama pendakian juga tak bisa dihindari
Di New Hampshire, dia jatuh dan sikunya berdarah. Seorang teman mendaki bertanya apakah dia ingin istirahat.
Eberhart membalas, "Apakah menurut Anda jika saya mengeluh tentang itu, rasa sakit ini akan hilanh?" sebelum bangkit dan maju, kata Odie Norman, dari Huntsville, Alabama, yang mendaki 160 kilometer dengan Nimblewill.
Usia Eberhart menempatkannya pada posisi yang berlawanan dari sepasang pejalan kaki muda yang menyelesaikan jejak selama pandemi.
Seorang anak berusia 4 tahun, Juniper Netteburg, menyelesaikan perjalanannya dengan orangtuanya tahun lalu, dan seorang anak berusia 5 tahun, Harvey Sutton, dari Lynchburg, Virginia, menyelesaikan perjalanan itu bersama orangtuanya pada bulan Agustus.
Eberhart bertemu Sutton, yang dikenal sebagai Little Man, di jalan. Anak muda itu "membuat saya terkesan," kata Eberhart.
 Pemandangan Appalachian Trail. (Istockphoto/Joel Carillet) |
Eberhart tidak kehilangan keinginannya untuk terus bergerak atau mencari ketenangan yang dia temukan di jalan setapak ditemani komunitas hiking.
Pendakian besar pertamanya bertepatan dengan pencarian perdamaian setelah menyeret beban emosional dan mental yang melibatkan perceraian dan kehilangan rasa hormat dari anak-anaknya, katanya.
Dia akhirnya menemukan kedamaian, dan pengampunannya.
"Kamu bisa mencari kedamaian. Itu tidak berarti bahwa Anda akan mudah menemukannya. Saya bertahan sampai-sampai Tuhan yang baik memandang rendah saya dan berkata Anda diampuni, Anda bisa damai," katanya baru-baru ini saat istirahat di dekat perbatasan Maine-New Hampshire.
"Ini adalah berkah yang mendalam. Sesederhana itu," ujarnya.
Setelah pendakian selesai, Eberhart akan kembali ke rumahnya di Flagg Mountain, gunung paling selatan yang berada di ketinggian 1.000 kaki di Appalachian, di mana ia bertugas sebagai penjaga menara pemadam kebakaran dan kabin yang dibangun oleh Civilian Conservation Corps.
Norman, yang menerbitkan 'The Hiker Yearbook,' mengatakan Eberhart mungkin tidak akan gantung sepatu dalam waktu dekat.
"Dia berkata, 'Anda tahu mereka menyebut ini pendakian terakhir saya.' Lalu dia tertawa," kata Norman.
"Saya tidak berpikir itu akan menjadi pendakian terakhirnya. Saya hanya tidak berpikir dia tahu apa yang akan dia daki selanjutnya."
[Gambas:Infografis CNN]