"Saya datang untuk melihat di mana Yesus dilahirkan," katanya, sambil menatap pohon Natal yang setengah dihias di luar Church of the Nativity (Gereja Kelahiran).
"Saya hampir bisa merasakan bagaimana sejarahnya saat itu. Sebelumnya mungkin tidak bisa terlalu khusyuk, karena situs ini selalu ramai oleh turis."
Betlehem meniadakan pasar Natal pada tahun lalu, dan melarang sebagian besar penonton menghadiri upacara penyalaan pohon Natal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Wali Kota Anton Salman mengatakan, perayaan tahun ini akan berjalan seperti biasa pada 4 Desember, dengan pengunjung tetap diminta memakai masker.
Dia memperkirakan sekitar 15 ribu orang bakal datang, kebanyakan orang Palestina.
Di seluruh Betlehem, penjual suvenir dan pelaku bisnis perhotelan mengatakan mereka berjuang untuk mencari nafkah.
"Kami memiliki reservasi Natal dari Inggris, Kolombia, AS, dari banyak negara, kami sangat bersyukur," kata Joey Canavati, manajer Alexander Hotel di Nativity Street.
"Kami hanya tidak tahu apa yang akan terjadi minggu depan, atau bulan depan - apakah akan ada gelombang COVID lainnya? Apakah semuanya akan ditutup lagi?" pungkasnya.