Pria yang berolahraga sekitar 7 jam seminggu memiliki jumlah sperma 48 persen lebih tinggi daripada pria yang berkeringat kurang dari satu jam seminggu, menurut para peneliti di Harvard School of Public Health.
Jika memungkinkan lakukan olahraga di luar ruangan. Olahraga di luar ruangan bisa membantu meningkatkan kadar vitamin D dari matahari yang diyakini berperan dalam produksi sperma.
Makanan akan berpengaruh pada kesehatan sperma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motilitas tergantung pada tingkat energi sperma, yang ditentukan oleh mitokondria," kata Paduch.
Makan makanan tinggi lemak dan kurang sayuran dapat meningkatkan risiko kerusakan radikal bebas, yang berdampak negatif pada mitokondria. Sebuah studi di jurnalHuman Reproduction menemukan bahwa pria yang paling banyak mengonsumsi lemak memiliki jumlah sperma total 43 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang asupan lemaknya paling rendah.
Makan aneka buah, sayur, dan biji-bijian, ikan, unggas, susu, dan alpukat, untuk memerangi radikal bebas. Selain itu, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung L-carnitine, asam amino yang telah terbukti meningkatkan jumlah dan motilitas sperma.
Jika sedang dalam program hamil, sebisa mungkin lupakan sementara berendam di air panas.
"Penelitian pada monyet menunjukkan bahwa hanya 15 menit hingga setengah jam di bak mandi air panas membuat mereka benar-benar steril."
(chs)