Pada bulan Oktober, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan negaranya akan mulai beralih dari strategi "nol-Covid" menuju "hidup dengan virus".
Negara ini telah mencatat lebih dari 10.600 kasus dan hanya 40 kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Tetapi jumlah yang relatif rendah harus dibayar mahal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan 1 juta warga Selandia Baru tinggal di luar negeri, dengan hampir 600 ribu di Australia, dan banyak dari 5 juta penduduk Selandia Baru kemungkinan besar memiliki setidaknya satu teman atau saudara yang tinggal di luar negeri.
Beberapa belum bertemu orang yang mereka cintai selama hampir dua tahun.
Saat ini, mereka yang ingin kembali harus dikarantina di fasilitas yang dikelola pemerintah, yang memiliki ruang terbatas.
Orang-orang harus bergabung dengan lotere online untuk mendapatkan tempat karantina.
Aturan itu akan berubah ketika aturan baru mulai berlaku.
Setiap orang yang datang ke Selandia Baru harus mengisolasi diri di rumah selama tujuh hari, menunjukkan bukti vaksinasi, tes Covid-19 negatif, dan pernyataan bahwa mereka belum pernah ke negara berisiko tinggi, kata Hipkins.
Menurut Kementerian Kesehatan negara itu, 84 persen dari populasi yang memenuhi syarat telah divaksinasi lengkap, sementara 92 persen telah memiliki setidaknya satu dosis.
Hipkins mengatakan beberapa pembatasan akan tetap berlaku di masa mendatang.
"Kami pada akhirnya akan mencapai titik di mana orang akan dapat bergerak lebih bebas melintasi perbatasan dan periode isolasi diri itu tidak diperlukan," katanya.
"Namun, kami belum sampai pada titik itu."
Informasi lebih lanjut mengenai syarat masuk Selandia Baru bisa diketahui melalui link ini dan link ini
(ard)