Tren kuliner, teknik memasak dan penyajian makanan hingga ke atas piring senantiasa berubah sepanjang masa, tapi selama lebih dari satu abad lamanya, Michelin Guide memegang teguh terhadap misi penerbitan pertamanya, yakni mendorong budaya traveling dan menikmati kuliner (terbaik) di luar rumah.
Prinsip yang dipegang hingga saat inilah yang membedakan Michelin Guide dari panduan kuliner mau pun melancong lainnya. Salah satu kunci dari tetap dipegang teguhnya prinsip ini adalah penggunaan penilai (inspector) makanan dan hotel.
Para penilai akan mengulas restoran mau pun hotel dan hasil penilaian mereka menentukan apakah restoran atau hotel tersebut diberi bintang atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak semua daftar restoran atau hotel dalam Michelin Guide mendapat bintang. Para inspector sendiri merupakan karyawan Michelin dengan minat dan keahlian di bidang kuliner serta perhotelan.
Yang menjadikan penilaian ini istimewa karena inspector dibekali prinsip sebagai berikut:
Anonimitas; Kendati para penilai merupakan karyawan Michelin, tapi seperti Anda, mereka adalah konsumen.
Menilai restoran dalam anonimitas penuh untuk memastikan agar mereka tidak mendapat atau menerima perlakuan istimewa dari pemilik restoran/hotel merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kredibilitas Michelin Guide.
Independen; Para penilai Michelin hanya berasal dari para pegawai Grup Michelin dan dipastikan tidak terkait dengan lembaga/organisasi lainnya.
Para penilai juga selalu membayar makanan/hotel saat melakukan kunjungan tanpa perjanjian sebelumnya untuk memastikan independensinya.
Ahli di bidangnya; Kendati merupakan karyawan Michelin Grup para penilai ini merupakan ahli kuliner, restoran, juga hotel dengan pengalaman yang memadai di bidang hospitality.
Keandalan yang terjaga; Berbagai kategori penghargaan yang diberikan Michelin Guide tidak pernah bersumber atau berdasarkan penilaian dari satu penilai.
Michelin Stars diberikan berdasarkan penilaian kolektif sejumlah penilai yang menyambangi lokasi dalam berbagai periode waktu berbeda.
Memiliki passion dibidangnya; Salah satu faktor pembeda Michelin Guide dari panduan yang lainnya karena para penilai harus memiliki semangat dan ketertarikan di bidang kuliner atau hotel.
Sebagian besar para penilai adalah mereka yang berkecimpung di dunia kuliner untuk memastikan penilaian mereka didasarkan kepada passion, integritas serta pemahaman dan pengalaman mereka.
Mengusung kualitas prima; Semua restoran/hotel memiiki kesempatan untuk direview para penilai Michelin sepanjang aktivitas mereka mengacu kepada kriteria-kriteria penilaian Michelin yang mengedepankan kualitas prima.
Ada lima kriteria penilaian para penilai restoran, yakni:
- kualitas produk
- teknik memasak dan rasa makanan
- kepribadian chef yang tercermin dalam pengalaman kuliner
- keseimbangan dan keterpaduan rasa
- konsistensi berbagai kualitas-kualitas di atas dari berbagai kunjungan-kunjungan yang berbeda.
Sedangkan untuk hotel, para inspector menitikberatkan penilaian pada keunggulan desain interior dan arsitektur, karakter yang mencerminkan kepribadian dan keaslian hotel itu sendiri, kualitas dan konsistensi pelayanan, kenyamanan, serta perawatan.
Dan yang tak kalah penting adalah destinasi itu sendiri, di mana hotel diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan pengalaman lokal yang menakjubkan, sesuai dengan harga yang ditawarkan.
(agn)