Berikut hal yang tanpa disadari bisa jadi toksik.
Lingkungan bisa berupa tempat kerja, tempat les, tempat tinggal, atau bahkan kos-kosan. Ketika lingkungan menjadi toksik, Anda biasanya akan merasa tidak nyaman namun tidak bisa segera keluar dari tempat tersebut.
"Biasanya ditandai dengan orang-orangnya sudah mulai tidak sehat secara psikologis, sering terjadi perdebatan tanpa akhir. Bahkan Anda bisa terlalu didikte oleh lingkungan," kata Bunda Romi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Keluarga dan orang tua juga bisa menjadi toxic. Hal ini bisa ditandai dengan orang tua yang terlalu mendikte, mengambil keputusan sepihak atas nasib anak-anaknya, dan tak membiarkan anaknya memilih apa yang diinginkan.
"Singkatnya adalah tipe orang tua yang menjalankan hidup anaknya. Pada titik ini, anak tidak memiliki kuasa apapun atas hidupnya," kata Bunda Romi.
Saat berada dalam hubungan yang toksik, maka yang akan dialami dan dirasakan adalah hubungan di mana Anda hanya menjalankan apa yang diinginkan pasangan. Anda tak berani mengambil keputusan atau berkata tidak atas apa yang diperintahkan karena takut diputuskan atau kekasih bakal marah.
"Bahkan rela melakukan apapun yang diminta asal pasangannya tidak marah karena ada perasaan takut dalam diri, takut putus, dan merasa tidak berharga," kata Bunda Romi.
Lihat Juga : |
Hubungan pertemanan juga bisa sangat toksik.Ini ditandai dengan salah satu pihak yang bersifat seperti benalu dan yang lain adalah inangnya. Perteman toksik memang tampak bergantung satu sama lain, tapi mereka sebenarnya tidak benar-benar nyaman dengan hubungan tersebut.
"Ada keinginan keluar dari lingkaran pertemanan itu tapi tak kuasa melakukannya," kata dia.
Jika Anda mengalami hubungan yang toksik, segera identifikasi masalah dan mencari solusi yang terbaik. Berkonsultasi dengan konselor atau psikolog juga bisa menjadi solusi.
(tst/ptj)