Mengenal Kanker Ovarium: Gejala, Faktor Risiko, dan Pengobatan

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jan 2022 06:57 WIB
Kenali apa itu kanker ovarium mulai dari faktor risiko, gejala yang muncul, hingga pengobatan.
Kenali apa itu kanker ovarium mulai dari faktor risiko, gejala yang muncul, hingga pengobatan.(Foto: iStockphoto/magicmine)

Gejala kanker ovarium

Meski sulit dideteksi pada stadium awal, tubuh sebenarnya tetap bisa merespon jika ada hal yang tidak lazim tumbuh di dalam organ. Beberapa tanda dan gejala ini bisa muncul pada wanita yang mengidap kanker ovarium meskipun memang bukan gejala khas.

"Dan perlu diingat gejala kanker ovarium pada stadium dini seperti tidak ada gejala," katanya.

Berikut gejala kanker ovarium yang mungkin bisa diwaspadai wanita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Perut kembung
2. Nyeri panggul atau perut
3. Sering buang air kecil
4. Nafsu makan berkurang.

"Beberapa karakteristik gejala kanker ovarium ini biasanya muncul tiba-tiba, kemudian lebih sering terjadi dan terasa semakin parah dan terus menerus," kata Brahmana.

Diagnosis dan pengobatan

Ketika Anda mulai merasa ada yang tidak beres dengan tubuh, apalagi mulai tidak konsisten jadwal datang bulan sebaiknya segera melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar segera mendapatkan diagnosis yang tepat.

Apalagi kata dia, sebanyak 90 persen kasus kanker ovarium yang bisa terdeteksi sejak dini dapat disembuhkan. Umumnya kanker masih berada di ovarium saja.

Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan:

1. Pembedahan

Tujuan pengobatan dengan cara pembedahan dilakukan untuk membuang kanker yang tumbuh di dalam ovarium.

2. Kemoterapi

Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau sesudah pembedahan. Tergantung stadium dan penyebaran kanker ovarium.

3. Terapi

Terapi juga penting dilakukan salah satunya dengan terapi target dan terapi maintainance. Terapi target lebih fokus pada penoibatan dengan menargetkan sel kanker. Sementera terapi maintance dilakukan untuk menurunkan risiko kembalinya kanker atau untuk memperlambat risiko memburuknya kondisi tubuh akibat kanker ovarium.

(tst/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER