Memiliki perut buncit bahkan sampai berlipat bisa mengurangi rasa percaya diri. Penyebab perut buncit ini cukup beragam.
Namun jika dibiarkan begitu saja, perut buncit berpotensi memicu beragam gangguan kesehatan dan penyakit berbahaya.
Lihat Juga : |
Dilansir Medical News Today, perut terlalu buncit meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2, asma, kanker usus besar, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Perut buncit disebabkan oleh multifaktor, dan hal tersebut terjadi karena diabaikan terlalu lama akibat kebiasaan buruk seperti berikut:
Faktor utama bisa karena pola makan tidak sehat. Seperti gemar mengonsumsi makanan manis, berlemak, tinggi kalori, serta rendah nutrisi.
Terlalu banyak makan-makanan tersebut menyebabkan kenaikan berat badan karena lemak menumpuk sekaligus memperlambat metabolisme.
Lemak trans yang tertimbun dalam perut efeknya bisa berlanjut pada peradangan hingga obesitas.
Kurang berolahraga atau minim aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab perut buncit dan kenaikan berat badan.
Gaya hidup kurang aktif bergerak membuat seseorang lebih sulit membuang lemak berlebih terutama di sekitar perut.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membakar lemak perut. Bisa diet rendah karbohidrat, atau olahraga dengan gerakan terpusat ke bagian perut.
![]() |
Mengkonsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit hati dan peradangan.
Menurut laporan penelitian 2015 terkait konsumsi alkohol dan obesitas menunjukkan, bahwa minum alkohol dalam jumlah tinggi berpengaruh pada kegemukan.
Khususnya bagi pria jadi mudah membuncit, sedangkan hasil pada wanita tidak konsisten berarti penumpukan lemak itu tidak selalu terjadi di perut.
Perut buncit biasanya dibarengi dengan kondisi tubuh jadi gemuk. Selain karena gaya hidup, faktor genetik juga dinilai sangat berpengaruh.
Ada beberapa bukti penelitian mencatat bahwa gen seseorang cukup berperan dalam menentukan apakah mereka akan bertubuh gemuk atau kurus.
Para ilmuwan mengungkapkan, gen sangat menentukan terkait perilaku, metabolisme, dan risiko seseorang terkait penyakit kronis.
![]() |
Stres berlebihan jangan dianggap sepele. Pasalnya ketika Anda terlalu tertekan, tubuh akan melepaskan hormon kortisol (steroid) sehingga memengaruhi proses metabolisme.
Ketika kortisol itu lepas, kalori di dalamnya jadi meningkat namun tetap berada di sekitar perut dan area tubuh lain.
Selain itu, biasanya orang sedang stres atau dilanda kecemasan akan melampiaskan kegelisahan mereka dengan mencari makanan supaya lebih tenang.
Meski belum terlalu spesifik, para peneliti menilai bahwa rokok termasuk faktor yang berisiko menyebabkan penumpukan lemak perut.
Sebuah studi 2012 yang diterbitkan jurnal PloS one menunjukkan bahwa perokok memiliki lebih banyak lemak perut bersifat visceral atau jenis lemak yang tersembunyi di rongga perut.
Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat mendorong lemak menuju bagian pusat sehingga membuat perut buncit.
![]() |
Sering begadang sampai kurang tidur cukup berdampak pada perut buncit dan hal itu telah dibuktikan oleh hasil penelitian.
Durasi tidur terlalu pendek dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan yang mungkin berperan dalam pembentukan lemak perut.
Kurang tidur juga berpotensi menyebabkan perilaku makan kurang sehat, sehingga meningkatkan hasrat emosional untuk makan lebih banyak.
Lihat Juga : |
Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan penyebab perut buncit, maka besar peluang Anda untuk kembali mendapatkan perut langsing dan tubuh sehat. Berikut caranya: