Orang yang sudah sembuh dari Covid-19 berisiko mengalami post-covid syndrome. Kondisi ini bisa terjadi pada orang yang sebelumnya tidak bergejala (OTG) hingga memiliki gejala berat.
Apa itu post-covid syndrome?
Dokter spesialis paru dan pernapasan Desilia Atikawati menjelaskan bahwa post-covid syndrome adalah gejala yang baru atau kembali muncul setelah terinfeksi Covid-19. Lama gejala menetap berbeda pada tiap penyintas Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Post-covid syndrome merupakan sejumlah masalah kesehatan atau gejala yang baru, kembali muncul, atau terus terjadi selama 4 minggu atau lebih sejak pertama kali Anda terinfeksi virus penyebab Covid-19," kata Desilia dikutip dari keterangan pers Rumah Sakit Pondok Indah.
Desilia menyebut post-covid syndrome bisa dialami pada semua usia dengan tingkat gejala mulai dari OTG, ringan, sedang, hingga berat.
"Post-covid syndrome tidak hanya terjadi pada penyintas Covid-19 yang bergejala berat saja. Penyintas Covid-19 dengan gejala ringan, bahkan tidak bergejala, juga dapat mengalaminya," kata Desilia yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah.
Post-covid syndrome ditandai dengan munculnya sejumlah gejala. Gejala ini berbeda pada anak-anak dan orang dewasa.
Desilia juga menyebut sebagian penderita Covid-19 yang bergejala berat mengalami dampak multiorgan atau kondisi autoimu. Dampak multiorgan ini melibatkan banyak sistem tubuh seperti jantung, paru, ginjal, kulit, dan fungsi otak. Sedangkan autoimun terjadi saat sistem imun menyerang sel sehat dan menyebabkan inflamasi atau kerusakan jaringan.
Untuk langkah pencegahan post-covid syndrome, Desilia menyarankan untuk segera vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan.
"Cara paling baik untuk mencegah post-covid syndrome tentu adalah dengan mencegah terjadinya infeksi Covid-19. Bagi Anda yang sudah mendapatkan vaksinasi 1 dan 2, segera lakukan booster vaksinasi Covid-19 sehingga dapat mengurangi risiko terkena Covid-19," kata Desilia.
(ptj)