Benarkah Wanita yang Lahiran Caesar Tidak Bisa Punya Banyak Anak?
Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar tengah berbahagia, pasangan selebritas ini telah dikaruniai anak pertama setelah Aurel melahirkan secara caesar.
Sebelum Aurel melahirkan, warganet sempat heboh lantaran mertuanya, Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk meminta agar tidak melahirkan caesar dengan alasan akan sulit memiliki keturunan banyak.
Benarkah melahirkan caesar memperkecil kemungkinan seorang ibu melahirkan anak banyak?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan sekaligus konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi, Andon Hestiantoro mengatakan, saat seorang wanita melahirkan secara caesar dokter memang akan membatasi jumlah kehamilan selanjutnya yang bisa dijalani oleh wanita tersebut.
"Tiga sampai lima kali, melebihi itu sudah tidak boleh," kata Andon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/2).
Hal ini kata Andon dilakukan demi keselamatan ibu dan bayi. Wanita yang pernah melahirkan caesar memiliki risiko mengalami robekan dinding rahim saat hamil lagi.
Risiko robekan dinding rahim saat persalinan pervaginam pada ibu dengan riwayat caesar 1 kali adalah 0,2 persen.
Risiko robekan jalan lahir saat persalinan pervaginam akan meningkat menjadi sekitar 1.76sampai 2 persen pada ibu hamil dengan riwayat caesar 2 kali, dan meningkat menjadi sekitar 4 - 6,74 persen jika ibu dengan riwayat caesar 3, 4 atau 5 kali sebelumnya.
"Sehingga jika punya riwayat caesar duakali atau lebih tidak lagi dianjurkan persalinan pervaginam akibat risiko robekan rahim yang semakin meningkat," kata Andon.
Tak hanya itu, wanita yang terlalu sering melakukan caesar juga memiliki risiko perlekatan rahim dengan organ usus dan kandung kemih. Sehingga tindakan caesar yang dilakukan pada ibu hamil dengan riwayat caesar 4 kali atau lebih akan berhadapan dengan risiko cedera usus atau kandung kemih, terjadinya plasenta akreta, serta jumlah perdarahan yang akan meningkat.
"Berhubungan dengan hal ini maka ibu tidak dianjurkan hamil kembali setelah riwayat caesar 3 kali. Namun pengalaman beberapa dokter kandungan, kehamilan masih aman dikelola sampai jumlah cesar sebanyak 5 kali. Setelah itu tidak dianjurkan hamil kembali," jelasnya.
Meski demikian, Andon mengatakan bukan berarti ketika seorang wanita harus melahirkan caesar dia berhak dipersalahkan sepanjang hidupnya. Caesar atau pervaginam adalah proses melahirkan yang sama yang membutuhkan perjuangan ibu.
"Jadi tidak berhak ya seorang ibu dipersalahkan hanya karena tidak bisa melahirkan pervaginam. Perjuangannya sama, lagi pula persoalan punya anak banyak atau sedikit itu tergantung pada kesiapan mental dan kesehatan pasangan suami istri," kata dia.