6 Tanda Awal Depresi Pascapersalinan, Beda dengan Baby Blues

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 07:05 WIB
Banyak orang mengira depresi pascapersalinan sama dengan baby blues. Sebaiknya kenali tanda awalnya sebagai berikut.
Banyak orang mengira depresi pascapersalinan sama dengan baby blues. Sebaiknya kenali tanda awalnya sebagai berikut. (iStockphoto/ Bymuratdeniz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menyandang status sebagai ibu memberikan pengalaman dengan sensasi mirip naik 'roller coaster'. Segala sesuatunya berubah dan membuat emosi naik turun. Orang menyebutnya sebagai 'baby blues'.

Namun dalam beberapa kasus, 'baby blues' ini seolah menetap atau bisa disebut postpartum depression atau depresi pascapersalinan.

Keduanya berbeda. Baby blues ditandai dengan mood swing, kesulitan merawat diri karena kelelahan, cemas, mudah marah, dan kewalahan. Seperti dilansir WebMD, baby blues bisa hilang saat bayi masuk usia 1-2 minggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana dengan depresi pascapersalinan? Banyak orang mengira ini baby blues, tetapi ternyata depresi postpartum. Sebaiknya kenali tanda awalnya sebagai berikut.

1. Kondisi baby blues tidak kunjung membaik

Sangat normal seorang ibu merasa kewalahan, cemas, emosi naik turun selama masa awal memiliki bayi. Baby blues normal dialami di 2 minggu awal usia bayi.

Setelah itu, seharusnya ibu bisa merasa lebih baik karena bisa beradaptasi dan mampu merawat bayi sebagaimana mestinya.

Akan tetapi jika ibu terus merasa sedih, putus asa dan semakin intens, ini jelas sudah bukan baby blues.

2. Sulit membentuk ikatan dengan bayi

Bonding atau ikatan antara ibu dan bayi sulit terbentuk saat ibu menderita kecemasan atau depresi. Ikatan atau kemelekatan merupakan relasi emosional unik antara bayi dan ibunya.

Sebagaimana dilansir Help Guide, ikatan ini jadi kunci perkembangan otak bayi dan bagaimana bayi akan berkembang secara emosional, intelektual, sosial dan fisik.

Saat ikatan ini sulit dibentuk, ibu akan merasa bersalah sehingga mengakibatkan ibu menjauhkan diri sepenuhnya dari status sebagai orang tua baru.

3. Sulit membuat keputusan

Sangat umum ibu dengan depresi pascapersalinan mengalami cemas dan kerap sangat ekstrem. Menurut The Motherhood Center, kecemasan akan melemahkan ibu dan membuatnya sulit mengambil keputusan apapun.

Tidak hanya cemas, ibu juga kerap dihadapkan dengan rasa takut mengambil keputusan karena dinilai bisa melakukan kesalahan.

4. Sesuatu yang bawa rasa bahagia tidak lagi berdampak apa-apa

Merawat bayi yang baru lahir bukan hal yang mudah terlebih buat ibu baru. Ibu mau tidak mau mengorbankan aktivitas atau hobi yang selama ini dilakukan sekadar untuk bersenang-senang.

Hanya saja, ibu tetap perlu memiliki 'me time' dengan aktivitas favorit. Namun saat semua ini tidak lagi membawa kebahagiaan, bahkan tak membawa dampak apapun, ini jelas tanda depresi pascapersalinan.

5. Perubahan nafsu makan

Selebritas Chrissy Teigen bercerita dirinya sempat kehilangan nafsu makan dan menemukan bahwa ini jadi tanda dirinya mengalami depresi pascapersalinan. 

Mengutip She Knows, jika terjadi perubahan nafsu makan baik kehilangan nafsu makan atau nafsu makan berlebihan, sebaiknya waspada. Ibu perlu mengecek kondisi kesehatan mentalnya ke psikolog atau konselor.

6. Ledakan emosi

Kondisi depresi pascapersalinan secara umum berkaitan dengan gejala depresi. Depresi berat akan mengubah susunan kimiawi otak, termasuk serotonin yakni neurotransmiter yang bertugas untuk stabilisasi suasana hati.

Selain perubahan susunan kimiawi otak, ibu dengan depresi postpartum dikombinasi dengan kurang tidur dan stres. Kemudian kombinasi ini memicu penumpukan emosi dan bermanifestasi pada sering menangis, marah, ledakan verbal dan perilaku tak menentu lainnya.

(els/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER