Paris Fashion Week pertama
Setelah Perang Dunia II, peragaan busana di Paris menjadi lebih teratur. Pada 1945 Chambre Syndicale de la haute Couture menetapkan bahwa semua rumah mode harus menghadirkan 35 looks untuk siang dan malam secara musiman.
Industri mode dunia berkembang begitu pula di New York. Paris cukup gugup melihat pengaruh mode New York. Namun Paris memiliki senjata rahasia, Christian Dior. Koleksi pertama Dior, 'Corolle', dihadiri media mode dan mereka diizinkan untuk mengambil gambar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini pun diikuti Yves Saint Laurent pada 1966 yang menghadirkan lini prêt-à-porter termasuk setelan tuksedonya yang disukai.
Pada 1973, Fédération Française de la Couture resmi berdiri dan menandai Paris Fashion Week pertama di kota mode tersebut.
Pertunjukan dibuka dengan Battle of Versailles Fashion Show di mana lima desainer Paris diadu dengan lima desainer Amerika. Memang ada ketegangan tetapi gelaran ini bertujuan untuk penggalangan dana untuk restorasi Istana Versailles.
Tim Paris mengusung Yves Saint Laurent, Emanuel Ungaro, Christian Dior, Pierre Cardin dan Hubert de Givenchy, sementara tim Amerika diwakili Anne Klein, Halston, Oscar de la Renta, Bill Blass dan Stephen Burrows.
Sejak saat itu, pertunjukan mode di Paris makin berani dan spektakuler. Thierry Mugler menjajah stadion Le Zenith untuk 6 ribu penonton, bra berbentuk kerucut karya Jean Paul Gaultier, dan kebangkitan Chanel di tangan Karl Lagerfeld pada 1980-an.
Kini, siapa yang tak tahu Paris Fashion Week? Bahkan ada begitu banyak label dunia yang ingin turut 'berpesta' tetapi bukan hal mudah menembus runway Paris. Tidak heran ada begitu banyak pertunjukan yang diselenggarakan bersamaan dengan agenda resmi Paris Fashion Week.
(els/chs)