Cek Status Gizi, Langkah Awal Miliki Tubuh Sehat Bebas Obesitas

CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2022 10:11 WIB
Obesitas perlu segera dicek secara menyeluruh, bukan hanya mengandalkan apa yang tampak di mata. Salah satunya dengan mengetahui status gizi.
Ilustrasi. Obesitas perlu segera dicek secara menyeluruh, bukan hanya mengandalkan apa yang tampak di mata. (iStockphoto/spukkato)
Jakarta, CNN Indonesia --

Apakah tubuh gemuk sudah jelas tidak sehat dan tubuh kurus itu baik-baik saja? Jawabannya ternyata tidak selalu demikian.

Ahli gizi klinis, Marya Haryono, mengingatkan bahwa obesitas adalah tumpukan lemak. Obesitas perlu segera dicek secara menyeluruh, bukan hanya mengandalkan apa yang tampak di mata.

Salah satu caranya adalah dengan mengetahui status gizinya. Status gizi bisa diketahui sebelum menentukan langkah yang tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi jangan sampai merasa, 'aku enggak kok, dia aja' atau ada yang merasa takut lalu ukur BMI (body mass index atau indeks massa tubuh) ternyata masuk kriteria obesitas. Intinya, ketahui dulu status gizi masing-masing," kata Marya dalam gelaran #BeatObesity bersama Nutrifood, Senin (7/3).

Langkah awal adalah mengetahui BMI. Untuk mengetahuinya, Anda perlu mengetahui berat dan tinggi badan.

Anda dapat mengukurnya dengan menggunakan kalkulator BMI di laman-laman kesehatan, salah satunya di sini.

Berikut penjelasan mengenai angka BMI:

- BMI < 18,5 berarti berat badan di bawah normal (underweight);
- BMI 18,5 - - BMI 25 - overweight);
- BMI 30 atau lebih berarti obesitas.

I am fat. Nice red haired woman measuring her waist while wanting to lose her weightIlustrasi. Cek status gizi menjadi langkah penting untuk mengetahui obesitas. (iStockphoto/Zinkevych)

Namun, angka BMI tak selalu bisa dijadikan patokan obesitas. Obesitas sendiri adalah gangguan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebih. Di sini Anda juga perlu mengetahui komposisi lemak tubuh.

"Jangan merasa orang yang badannya gede-gede aja yang obesitas. Bisa jadi iya, bisa jadi enggak. Mungkin ada siapa yang rajin olahraga di gym, diukur BMI seolah masuk overweight atau obesitas. Tapi begitu dilihat komposisi tubuh, didominasi massa otot," ujarnya.

Hal yang sebaliknya juga bisa terjadi. Orang dengan angka BMI normal, ternyata memiliki komposisi tubuh yang didominasi lemak. "Kita khawatirkan lemaknya, bukan angka timbangannya saja," tegas Marya.

Lihat Juga :
Hari Obesitas Sedunia
3 Cara Cegah Obesitas Pada Anak

Jika ternyata hasil pengecekan memperlihatkan komposisi tubuh yang didominasi lemak dan angka BMI tinggi, maka Anda perlu mengambil langkah penurunan berat badan.

Dalam hal ini, Marya menekankan penerapan prinsip gizi seimbang semudah mempraktikkan kampanye Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan. Jangan lupa juga untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari agar seimbang antara masukan energi dan pengeluaran energi.

"Trennya nih, anak muda itu hari ini paham informasinya, hari ini juga berat badan ingin turun. Yah enggak bisa gitu, butuh proses. Kalau cuma mau angka timbangan turun, enggak makan aja turun. Tapi yang kita pentingkan supaya badan sehat, sistem imun baik," pungkas Marya. 

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER