Meski tidak memiliki intoleransi laktosa, konsumsi susu maupun produk susu akan membuat Anda kentut. Mengutip Very Well Health, produksi gas ini disebabkan kandungan gula pada susu.
Seiring pertambahan usia, orang cenderung memproduksi lebih sedikit enzim laktase. Enzim ini berguna untuk membantu memecah laktosa atau gula alami pada susu. Saat tidak bisa dicerna, laktosa bisa menyebabkan produksi gas.
Buah pun bisa memicu gas dan kentut. Buah yang mengandung fruktosa, sorbitol, dan serat larut air bisa memicu gas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buah-buahan yang membuat Anda memproduksi lebih banyak gas dari biasanya antara lain apel, aprikot, mangga, jeruk, persik, pir, plum, dan semangka.
Label 'sugar free' selalu terlihat menggoda. Anda mungkin merasa lebih aman mengonsumsi pangan bebas gula daripada pangan biasa. Namun, produk bebas gula bisa mengakibatkan Anda kentut.
![]() |
Produk bebas gula biasanya mengganti gula dengan pemanis buatan seperti sorbitol, erythritol, dan xylitol. Pemanis buatan tidak bisa sepenuhnya diserap usus.
Dengan permen bebas gula, Anda memang menyerap lebih sedikit kalori, tetapi alkohol akan difermentasi bakteri dan membuat perut kembung, kentut hingga diare.
Selain permen, biasanya pemanis buatan juga ditemukan pada produk soda diet, kue kering, atau makanan kemasan berprotein tinggi (protein bars).
Karena tinggi serat, pangan dari biji-bijian akan menimbulkan gas. Tidak heran jika kemudian Anda dibuat kentut beruntun setelah menyantap semangkuk oatmeal.
Oatmeal dan makanan berbahan biji-bijian lainnya menjadi salah satu jenis makanan penyebab kentut.
Meski demikian, bukan berarti deret pangan biji-bijian langsung dikeluarkan dari diet harian. Minum cukup air bisa membantu meredakan gas.
(els/asr)