Aturan dan Niat Puasa Ganti Ramadan

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 12:50 WIB
Bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa dari Ramadan sebelumnya, diwajibkan untuk segera menggantinya. Berikut aturan dan niat puasa ganti Ramadhan. (iStockphoto/Zeferli)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bulan Ramadan bakal segera datang kembali. Bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa dari Ramadan sebelumnya, diwajibkan untuk segera menggantinya. Berikut aturan dan niat puasa ganti Ramadhan.

Puasa ganti dikenal juga dengan puasa qadha. Setiap orang wajib mengganti puasa sejumlah hari yang ditinggalkan di bulan Ramadan. Puasa ganti memiliki sejumlah ketentuan.

Berikut aturan dan niat puasa ganti Ramadhan.

Ketentuan puasa ganti Ramadan

Berikut aturan atau ketentuan puasa ganti Ramadan.

1. Hukum puasa ganti adalah wajib

Mengganti puasa Ramadan yang tertinggal, hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim. Artinya, puasa ganti ini bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan terhitung sebagai dosa.

2. Orang-orang yang wajib mengganti puasa

Berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 184 terdapat sejumlah orang yang wajib mengganti puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadan.

Orang yang wajib mengganti puasa itu adalah orang yang sakit dan orang yang berada di perjalanan sehingga tak bisa berpuasa saat Ramadan.

"Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain," surat Al-Baqarah ayat 184.

Perempuan yang haid, hamil, nifas, dan menyusui juga wajib mengganti puasa mereka di hari lain.

3. Waktu mengganti puasa dan waktu yang dilarang

Waktu mengganti puasa Ramadan boleh dilakukan pada hari-hari lain setelah bulan Ramadan, yakni pada bulan Syawal hingga bulan Sya'ban atau sebelum Ramadan berikutnya. Beberapa mahzab menyebutkan harus mengganti puasa sebelum pertengahan bulan Sya'ban.

"Ada yang mengatakan harus mengganti atau meng-qadha hingga setengah bulan Sya'ban. Pendapat lain mengatakan boleh hingga akhir bulan Sya'ban. Bagi ustaz boleh hingga akhir bulan Sya'ban," kata ustaz Hilman Fauzi kepada CNNIndonesia.com, Juni 2020 lalu.

Mengganti puasa tidak boleh dilakukan pada hari yang diharamkan untuk berpuasa yakni pada Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal dan Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah. Berpuasa juga haram dilakukan pada hari-hari tasyrik yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Niat puasa ganti Ramadhan

Puasa ganti memiliki rukun dan syarat yang sama dengan puasa Ramadan.

Berikut niat puasa ganti Ramadhan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'I fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.

Niat puasa ganti Ramadhan sebaiknya juga diucapkan pada malam hari. Niat puasa qadha ini boleh diucapkan dalam bahasa Arab maupun latin.

(tim/agn)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK