Puting Payudara Terasa Sakit? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2025 18:15 WIB
Puting yang terasa sakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Ketahui penyebab puting payudara terasa sakit dan cara mengatasinya.
Ilustrasi. Puting yang terasa sakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Ketahui penyebab puting payudara terasa sakit dan cara mengatasinya. (iStockphoto)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Rasa sakit dan tidak nyaman pada puting payudara merupakan keluhan yang dapat dialami perempuan maupun laki-laki.

Kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba atau berlangsung berkala, tergantung pemicu dan kondisi tubuh masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak orang kemudian bertanya kenapa puting payudara terasa sakit, terutama ketika rasa nyerinya muncul tanpa sebab yang jelas.

Sensasi yang timbul juga beragam, mulai dari perih, menusuk, gatal, panas, hingga sensitif saat disentuh. Pada sebagian orang, rasa sakit dapat disertai perubahan kulit atau keluarnya cairan tertentu.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut penyebab puting payudara terasa sakit dan cara mengatasinya.


Kenapa puting payudara yang terasa sakit?

Puting yang terasa sakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon, iritasi kulit, hingga infeksi. Pada sebagian kasus, rasa sakit bersifat ringan dan dapat mereda dengan perawatan sederhana di rumah.

Namun, dalam kondisi tertentu, keluhan ini dapat berkaitan dengan penyakit serius seperti mastitis, abses, atau bahkan kanker payudara.

Jika rasa nyeri disertai dengan gejala lain seperti benjolan, keluar cairan abnormal, atau perubahan bentuk puting, pemeriksaan medis sangat dianjurkan.

Pengalaman setiap orang dapat berbeda, ada yang merasakan sensasi nyeri tajam, sementara lainnya merasakan gatal, panas, berdenyut, atau sensitif berlebihan saat disentuh.

Pemahaman mengenai gejala dan penyebabnya akan membantu menentukan langkah perawatan yang sesuai.


Penyebab kenapa puting payudara terasa sakit

Berikut sejumlah penyebab yang paling umum hingga yang memerlukan perhatian medis.

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon merupakan penyebab yang paling sering muncul, terutama pada:

  • Pubertas, ketika payudara mulai berkembang.
  • Menstruasi, khususnya seminggu sebelum haid ketika kadar hormon berubah.
  • Kehamilan, di mana lonjakan hormon dapat membuat puting lebih sensitif dan nyeri.
  • Perimenopause, saat tubuh memasuki fase menuju menopause.
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal, yang dapat memengaruhi sensitivitas payudara.

Fluktuasi hormon ini dapat menimbulkan sensasi nyeri, tegang, atau sensitif pada puting dan area payudara.

2. Iritasi kulit atau ruam

Puting dapat bereaksi terhadap berbagai produk yang menempel pada kulit, seperti sabun mandi, detergen pakaian, lotion, hingga parfum.

Kondisi ini dikenal sebagai dermatitis kontak, ketika kulit mengalami iritasi atau alergi sehingga menyebabkan puting gatal, nyeri, atau muncul ruam. Selain itu, eczema pada area puting juga dapat menyebabkan sensasi panas dan perih.


3. Gesekan dari pakaian

Gesekan antara puting dengan pakaian, terutama bra atau baju dengan material yang terlalu kasar, dapat menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini dikenal sebagai jogger's nipple, umum dialami oleh pelari atau atlet.Gesekan berulang dapat membuat puting kering, pecah-pecah, hingga memerah.

4. Menyusui atau memompa ASI

Perubahan pada puting sering terjadi pada ibu menyusui. Faktor pemicunya antara lain:

  • * Posisi pelekatan bayi yang tidak tepat
    * Iritasi dari breast pad, sabun, atau peralatan pompa ASI
    * Kondisi medis seperti mastitis, blebs, atau vasospasme puting

Tanpa penanganan, rasa sakit dapat semakin parah dan menyebabkan peradangan.

5. Infeksi

Beberapa infeksi dapat menyebabkan puting terasa nyeri, antara lain:

  • Mastitis bakteri, yaitu peradangan yang dapat berkembang menjadi infeksi.
  • Abses payudara, berupa benjolan berisi nanah yang sangat nyeri.
  • Infeksi akibat rambut yang tumbuh ke dalam, terutama jika ada kebiasaan mencabut rambut di sekitar puting.

Infeksi memerlukan penanganan medis dan biasanya membutuhkan antibiotik.


6. Trauma

Cedera fisik pada puting, misalnya akibat aktivitas seksual atau memasang tindik dapat memicu iritasi, bengkak, dan rasa nyeri. Jika memiliki tindik, perhatikan adakah muncul tanda infeksi seperti nanah atau pembengkakan.


7. Kanker payudara

Meski jarang, rasa sakit pada puting dapat menandakan kondisi serius seperti Paget's disease of the breast, sejenis kanker payudara. Gejalanya dapat berupa:

  • Perubahan bentuk puting (tampak masuk ke dalam)
  • Rasa panas, terbakar, atau gatal berlebihan
  • Keluar cairan abnormal
  • Perubahan warna atau tekstur kulit di sekitar puting

Jika mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan medis.


Cara mengatasi puting payudara yang terasa sakit

Perawatan tergantung pada penyebabnya. Berikut langkah penanganan yang dianjurkan:

1. Obat-obatan

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu mengatasi nyeri akibat menstruasi. Sementara jenis antibiotik diberikan jika penyebabnya infeksi bakteri seperti mastitis atau abses.


2. Pengobatan rumahan

Anda dapat melakukan beberapa penanganan sendiri di rumah, seperti:

  • Menggunakan petroleum jelly atau balm organik untuk mengurangi gesekan.
  • Menggunakan perban pelindung saat berolahraga.
  • Mengganti detergen atau sabun yang memicu iritasi.
  • Menggunakan bra berbahan lembut dan ukuran yang sesuai.

3. Dukungan laktasi

Bagi ibu menyusui, konsultasi dengan konselor laktasi sangat dianjurkan untuk memperbaiki pelekatan bayi dan menyesuaikan ukuran pompa ASI.

4. Perawatan kulit

Untuk iritasi atau reaksi alergi, dokter dapat memberikan krim anti inflamasi topikal. Namun, penggunaannya harus hati-hati pada ibu menyusui.


5. Tindakan medis

Jika terdapat abses, dokter perlu melakukan prosedur pengeluaran nanah. Pada kondisi seperti Paget's disease, perawatan meliputi operasi dan terapi lanjutan.

Dengan memahami kenapa puting payudara terasa sakit, Anda dapat mengenali penyebab yang mungkin terjadi dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Perubahan kecil dalam rutinitas atau perawatan diri seringkali cukup untuk meredakan keluhan. Namun dalam beberapa kasus, pemeriksaan medis sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Jika gejala tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

(gas/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER