Tak hanya itu, Anda juga bisa memperkirakan kadar lemak visceral secara mandiri. Berikut cara mengukur lemak visceral melalui rasio pinggang-pinggul (WHR), mengutip Healthline:
- berdiri tegak;
- temukan dan ukur lingkar terkecil pinggang, biasanya tepat di atas pusar;
- temukan dan ukur lingkar terluas pinggul;
- bagilah lingkar pinggang dengan lingkar pinggul;
- hasil pembagian menjadi angka WHR.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, rasio pinggal-pinggul di atas 85 sentimeter untuk wanita dan 90 sentimeter untuk pria menunjukkan obesitas perut atau kadar lemak visceral yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah lebih dari 80 cm atau 90 cm, ada kemungkinan bukan cuma lemak bawah kulit, tapi ada kemungkinan visceral fat. Tapi kalau mau ukuran yang pasti, pakai BFA," ujar Inge, pada CNNIndonesia.com, Senin (28/3).
Lemak visceral menjadi salah satu faktor risiko berbagai penyakit kronis. Risiko ini muncul akibat letak lemak visceral yang berdekatan dengan organ-organ penting dalam tubuh.
"Dia jadi bahaya karena letaknya dekat dengan organ dan pembuluh darah, [bisa memicu] penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke dan penyakit tidak menular lain," jelas Inge.
Tak hanya itu, menukil Healthline, lemak visceral juga dapat meningkatkan resistensi insulin, termasuk pada orang dengan pradiabetes. Studi menunjukkan, lemak ini mensekresi retinol binding protein 4 yang meningkatkan resistensi insulin.
Berikut beberapa bahaya lemak visceral dan kondisi medis yang perlu diperhatikan:
- penyakit jantung dan serangan jantung;
- diabetes tipe 2;
- stroke;
- kanker payudara;
- kanker kolorektal;
- penyakit Alzheimer.