Mykonos, CNN Indonesia --
"Kita harus membebaskan diri dari harapan bahwa laut akan beristirahat suatu saat nanti. Kita harus belajar berlayar dalam angin kencang"
- Aristotle Onassis-
Mykonos, pulau seluas 85 kilometer persegi di Laut Aegea, yakni sebuah teluk di Laut Mediterania, menjadi salah satu destinasi liburan paling favorit di Eropa. Juga dikenal sebagai Pulau Angin, Mykonos merupakan sebuah kota pelabuhan bersejarah.
Dalam mitologi Yunani, Mykonos dinamai menurut penguasa pertamanya, Mykons, seorang pahlawan lokal yang dianggap sebagai keturunan Dewa Apollo. Pulau ini juga dikisahkan sebagai lokasi pertempuran hebat antara Zeus dan Titan, dan tempat Hercules membuang para musuhnya.
Di awal abad ke 19, Revolusi Yunani melawan Kekaisaran Ottoman pecah, dengan Mykonos memainkan peran penting di bawah kepemimpinan pahlawan nasional, Manto Mavrogenous, seorang perempuan berdarah bangsawan yang mengorbankan kekayaan keluarganya untuk Yunan. Kini, patungnya berdiri kokoh di tengah alun-alun Mando Mavrogenous di pusat kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai hasil dari kegiatan pelayaran dan transit perdagangan, ekonomi Mykonos meningkat, namun hanya dalam waktu singkat. Selama akhir abad ke-19, Mykonos terpuruk, sebagian disebabkan oleh pembukaan Terusan Korintus pada tahun 1904 dan kemudian Perang Dunia Pertama. Banya Mykonians meninggalkan pulau itu untuk mencari pekerjaan di daratan Yunani, atau bahkan lebih jauh lagi, beremigrasi ke luar negeri.
Tak lama kemudian, pariwisata mendominasi ekonomi lokal Mykonos, didorong oleh ekskavasi arkeologi penting yang dilakukan oleh Sekolah Arkeologi Prancis di daerah Delos. Ini adalah periode ketika seniman elit, arsitek, dan kaum urban kaya "menemukan" pulau ini dan menjadikan Mykonos sebuah pulau kecil namun berkarakter global.
Abad ke-20 menjadi saksi mencuatnya pesona pariwisata Mykonos. Gabungan antara iklim mediterania dengan matahari yang bersinar tanpa terik menyengat, pantai dengan beach club yang mengadakan pesta lengkap dengan set DJ sepanjang hari jadi tawaran yang sulit dilupakan.
Ditambah banyaknya butik kelas dunia yang membuka merchant disini bersanding dengan pernak-pernik lokal, taverna tradisional yang menghidangkan kuliner otentik di tepi pantai.
Sejarah maritim yang panjang dan kehidupan lokal bergaya ala bohemian, serta keindahan Laut Aegea, menjadikan Mykonos tidak hanya sebuah tempat destinasi wisata yang menarik, namun juga bisa menjadi inspirasi artistik dan desain ketika para wisatawan kembali ke rumah.
Bangunan warna putih selalu jadi ikon kota di Yunani ini. Tapi ada apa dengan Mykonos dan cat putih? Simak di halaman selanjutnya
Chora - Kota Mykonos
Pusat kegiatan di pulau Mykonos, tempat sebagian besar restoran, bar, klub malam, toko, dan hotel berada, disebut Kota Mykonos atau Chora (dibaca 'hora').
Kota ini jadi rumah bagi kehidupan malam dan pusat makan Little Venice, Kincir Angin Kato Mili yang terkenal, dan Old Port, sebuah area pelabuhan tua.
Para turis berbondong-bondong menjelajahi gang-gang kecil, melihat kehidupan sehari-hari penduduk lokal, berbelanja barang kerajinan tradisional hingga barang mewah, dan menikmati makanan khas Yunani di banyak restoran dan kafe mini yang tersebar di seluruh kota.
Kincir Angin
Bukan cuma Belanda yang punya kincir angin. Kincir angin adalah ciri khas lanskap Mykonian. Banyak kincir angin tersebar penjuru pulau, tetapi sebagian besar terkonsentrasi di kota utama Chora dan semuanya menghadap ke utara.
"Kato Mili" yang terkenal di Chora berdiri megah dalam barisan di atas bukit yang menghadap ke laut. Kincir angin adalah simbol dari aspek penting dari sejarah pulau dan banyak dari mereka telah diperbaharui dan dipugar untuk melestarikan keindahannya.
Tidak ada kincir angin yang beroperasi saat itu tetapi banyak yang berfungsi sebagai rumah bagi penduduk setempat dan tempat dimana banyak dokumen historis Mykonian disimpan.
 Foto: CNN Indonesia/Fandi Stuerz |
Kenapa semuanya putih?
Mengapa semua berwarna putih? Tidak hanya rumah sakit, namun juga gereja, gedung balai kota, toko, restoran, dan rumah penduduk. Seluruh bangunan di Pulau Mykonos dicat putih dan memiliki pintu dan jendela berbahan kayu dengan satu warna yang sama untuk setiap keluarga penghuninya.
Banyak orang mengenali biru dan putih sebagai warna ikonik Yunani, teringat dari warna benderanya. Biru dan putih juga menggambarkan warna laut dan langit yang cerah, identik dengan Mediterania yang indah. Namun, di kepulauan Cycladic, warna biru dan putih khas rumah tidak didasarkan pada simbolisme warna di Yunani.
Rumah di pulau-pulau seperti Mykonos, Paros, Santorini, dan Naxos awalnya dibangun dari batu. Ini lebih pada alasan praktis, karena hanya ada sedikit kayu di pulau Aegean yang berbatu. Namun, batu-batu itu biasanya berwarna gelap.
Kondisi ini menimbulkan masalah selama musim panas Yunani yang cerah. Sinar matahari yang menyinari rumah-rumah akan diserap oleh batu-batu gelap, membuat interiornya sangat panas. Jadi penduduk mulai mengecat batu-batu itu dengan warna putih untuk mendinginkan ruangan mereka.
Kemudian, pada tahun 1938, dikeluarkan hukum yang turut mempercepat penyebaran estetika desain baru ini. Pada saat itu, Yunani sedang menderita wabah kolera selama kediktatoran Ioannis Metaxas. Dalam upaya untuk mengekang penyakit, ia memerintahkan warga untuk mengapur rumah mereka.
Ini mungkin terdengar aneh, tetapi kapur yang digunakan untuk mengecat rumah mengandung batu kapur. Batu kapur adalah disinfektan yang kuat, dan tidak banyak bahan lain yang umum digunakan pada saat itu. Warga Yunani dengan demikian mengapur rumah mereka untuk membantu membersihkan mereka dan mengurangi penyebaran kolera.
Kini, meskipun hukum ini tidak lagi berlaku, secara tradisi para Mykonian akan mengecat rumah mereka dengan warna putih, dengan jendela dan pintu dengan warna-warna lain, tidak hanya biru. Hasilnya, seluruh pulau yang terlihat rapih dan bersih, namun tetap berwarna, dan tentu saja, Instagramable di setiap sudutnya.
Sebelum traveling ke Mykonos, ada beberapa tips buat Anda. Simak di halaman selanjutnya...
Little Venice
Little Venice adalah nama dari deretan rumah nelayan tua yang terlihat bobrok terhuyung-huyung di atas garis pantai Aegea yang memesona. Area ini menjadi salah satu tempat paling romantis di Mykonos.
Little Venice, yang terletak di antara Alefkandra dan Kastro, menarik banyak seniman yang datang dan melukis lingkungan yang indah dan ada banyak galeri dan pameran. Beberapa rumah tua juga telah diubah menjadi bar dan kafe yang apik, tetapi lingkungan sekitarnya masih mempertahankan daya tariknya yang memikat.
Tips traveling
Hal yang paling penting jika ingin berkunjung ke Mykonos adalah perencanaan waktu. Nyaris seluruh restoran dan penginapan tutup mulai dari tanggal 1 November.
Hanya sedikit penginapan yang buka sepanjang tahun. Beberapa bahkan mulai libur di pertengahan Oktober, dan berangsur-angsur tutup hingga akhir Februari.
Jika ingin menikmati ramainya pantai lengkap dengan pesta di beach club dan bar, bulan Juni hingga Agustus adalah waktu yang ideal.
Mykonos juga terkenal sebagai destinasi yang terhitung mahal. Bulan April dan Oktober bisa menjadi siasat jika ingin mengunjungi pulau ini dengan bujet terbatas, karena banyak penginapan yang menawarkan diskon.
 Foto: istockphoto/ PhotoTalk Gereja Putih Paraportiani di Mykonos, Greece. |
Inilah mengapa banyak turis Asia yang menjadikan Mykonos dan pulau-pulau lain di Yunani sebagai awal atau akhir liburan musim dingin mereka di daratan Eropa. Ini juga menjadi waktu yang tepat jika Anda ingin mengeksplorasi pulau tanpa hingar-bingar padatnya turis.
Mykonos bisa dicapai dari banyak kota di Eropa Barat. Ada penerbangan langsung, diantaranya, dari dan ke Roma, Paris, Amsterdam, London, Frankfurt Hahn, Budapest, dan Madrid, dengan durasi berkisar dari 1,5 hingga 4 jam.
Penerbangan dari Athena hanya memakan waktu 40 menit. Anda juga bisa menggunakan feri dari Athena, dengan waktu sekitar 2 jam (plus suguhan pemandangan indah laut Aegea sepanjang perjalanan).
Untuk lokasi tempat menginap, pusat kota akan sangat bising di puncak musim panas. Anda bisa mencari penginapan yang berada di luar area Chora. Namun Anda harus bersiap untuk jalan kaki, yang meskipun tidak jauh dari pusat kota, bisa saja lokasi hotel atau penginapan berada di atas bukit dengan jalan menanjak dan sering tidak terlihat di peta. Gunakan peta terrain untuk mengecek kembali posisi hotel yang ingin Anda pesan.