Pulau Gotland di tengah Laut Baltik, yang dikenal dengan hutan belantaranya yang belum terjamah dan pantai berpasir, jadi primadona bagi orang Swedia untuk menghabiskan waktunya untuk berlibur.
Lanskap yang disajikan pulau ini lengkap dengan pemukimam zaman Viking dan formasi batuan yang unik sepanjang 170 kilometer. Pesona dan kedamaian Pulau Gotland mampu menarik lebih dari dua juta pengunjung setiap tahunnya.
Namun, nasib Pulau Gotland berbeda setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak tiga bulan yang lalu. Negara-negara Eropa mulai mendekatkan diri dengan NATO untuk menyelamatkan negaranya, begitu pula dengan Swedia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Swedia sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO. Keanggotaan NATO menjanjikan keamanan dan perlindungan kepada semua negara anggota.
Sebelumnya, Pulau Gotland sudah pernah menjadi benteng pertahanan negara dari ekspansi Soviet. Negara Skandinavia pun membangunkan kembali kehadiran pasukan militer ke pulau tersebut.
"Akan ada lebih banyak tentara dan lebih banyak aktivitas di Gotland," kata Kolonel Magnus Frykvall, komandan Batalyon Gotland, seperti dilansir dari Euronews.
![]() |
Keputusan Swedia bergabung dengan NATO akan menjadi sejarah perkembangan bagi negaranya. Selama 200 tahun, Swedia telah menghindari aliansi militer.
Rusia pun pernah memberikan peringatan konsekuensi berat jika Swedia bergabung dengan NATO. Tetapi, saat invasi Rusia akan Ukraina masih berlanjut, banyak penduduk lokal Gotland ingin mempertahankan negara mereka dengan segala cara.
Camilla Selander, seorang penjaga toko makanan di Pulau Gotland memutuskan untuk bergabung dengan Home Guard. Camilla bersama dengan rekan-rekan sukarelawan berlatih melepaskan timah panas dari pistol sembilan milimeter.
Mereka semua berlatih di satu-satunya situs militer aktif di Gotland. Kenangan akan masa lampau pulau yang agresif terlihat jelas.
"Orang-orang agak khawatir, tetapi kami berusaha membuat semua orang tetap tenang," ucap Camilla.
Pada awal Perang Dunia Kedua, seribu senapan mesin dibangun di Gotland. Hal itu diucapkan oleh Lars-Ake Permerud seorang pensiunan perwira militer. Bahkan pulau ini memiliki pertahanan senapa mesin dan meriam di seluruh pulau.
Banyak dari artefak itu sekarang dipajang di museum militer dan dikelola oleh pensiunan prajurit. Mereka semua meyakini akan signifikansi strategis Gotland.
"Ini [Pulau Gotland] bagaikan kapal induk," kata mantan kepala Home Guard, Rutger Banholtz.
(auz/asr)