Jakarta, CNN Indonesia --
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendorong masyarakat untuk memastikan kebersihan makanan dan minuman untuk membantu mengurangi risiko penularan hepatitis akut misterius.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim menyarankan agar masyarakat menghindari membeli makanan dan minuman dari luar, jika memungkinkan.
"Dihindari barangkali makan-makan di luar, jajan-jajan di luar. Terutama tempat yang kita meragukan kebersihannya. Memang kalau untuk anak itu kita menyiapkan sendiri, terutama pada bayi, makanan sebaiknya disiapkan oleh ibunya," kata Muzal dalam konferensi pers daring, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya, sebaiknya Anda menyiapkan dan memasak sendiri makanan di rumah. Tak dimungkiri memasak sendiri makanan yang bakal disantap bakal membantu mengurangi risiko terpapar hepatitis.
Sebenarnya menjaga kebersihan makanan dan juga memasak makanan dengan cara yang benar juga akan membantu mengurangi risiko infeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
IDAI Jawa Timur lewat buku sakunya memberikan beberapa cara memasak makanan yang benar sehingga menurunkan risiko penularan penyakit termasuk hepatitis akut misterius.
1. Menjaga kebersihan alat dan tempat memasak
Anda wajib mencuci tangan sebelum memasak untuk menghindari transfer kuman penyakit dari tangan ke bahan pangan. Selain itu, pastikan pula kebersihan alat-alat masak serta dapur tempat memasak.
2. Pilih bahan pangan yang baik
Cek bahan pangan yang akan dimasak. Pilih bahan pangan yang masih segar dan belum kedaluarsa (jika bahan pangan dalam kemasan). Kemudian cuci bahan pangan dengan air bersih dan mengalir.
Cuci atau seka semua permukaan buah dan sayur sampai bersih dari kotoran yang menempel.
3. Masak makanan sampai matang
IDAI menyarankan untuk memasak bahan pangan hingga benar-benar matang. Masak bahan pangan di suhu setidaknya 85 derajat Celcius terutama saat mengolah daging, ayam, telur dan makanan laut.
Kemudian untuk bahan pangan yang sudah matang, sebaiknya tetap olah dengan benar misalnya sosis, nuget, atau pangan beku (frozen) lain.
4. Pisahkan bahan pangan mentah dan makanan matang
Bahan pangan mentah dan makanan matang harus dipisahkan untuk menghindari kontaminasi atau transfer kuman. Anda perlu menyediakan tempat berbeda untuk penyimpanan.
Di samping itu, hindari kebiasaan menggunakan alat yang sama baik untuk makan maupun untuk mengambil masakan. Sebaiknya sediakan sendok khusus untuk sayur dan lauk.
5. Simpan di suhu aman
Tidak masalah jika Anda ingin menyimpan makanan di suhu ruang. Namun pastikan makanan segera dikonsumsi untuk menghindari makanan jadi tempat kembang biak kuman.
Sebaiknya pisahkan makanan yang akan segera dikonsumsi dan tidak dikonsumsi dalam waktu dekat. Untuk makanan yang tidak dikonsumsi dalam waktu dekat, bisa disimpan di dalam chiller atau freezer. Namun lama penyimpanan pun harus diperhatikan sebab makanan tidak disarankan terlalu lama disimpan di kulkas.