Sedih Tapi Selalu Tersenyum, Apa Itu 'Smiling Depression'?

CNN Indonesia
Kamis, 26 Mei 2022 13:02 WIB
Beberapa orang mencoba menyembunyikan kesedihannya lewat senyuman. Kondisi ini dikenal dengan istilah 'smiling depression'.
Ilustrasi. Smiling depression merupakan kondisi saat seseorang menyembunyikan kesedihannya dengan berusaha terlihat bahagia. (iStock/somethingway)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tersenyum tak selalu berarti bahagia. Beberapa orang mencoba menyembunyikan kesedihannya lewat senyuman-senyuman manis.

Kondisi ini dikenal dengan istilah smiling depression. Meski tak menjadi salah satu diagnosis gangguan mental yang resmi, kondisi ini nyata terjadi di tengah masyarakat.

Smiling depression adalah istilah untuk seseorang yang mengalami depresi namun selalu berusaha terlihat bahagia. Lewat senyuman, mereka berusaha meyakinkan orang-orang di sekitarnya bahwa mereka baik-baik saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada intinya, mereka akan berpura-pura bahagia di depan orang lain dan menutupi kesedihannya dengan berbagai alasan.

Mengutip Healthline, smiling depression tak diakui sebagai salah satu kondisi medis dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Namun, kondisi ini kemungkinan bisa didiagnosis sebagai gangguan depresi mayor dengan ciri-ciri atipikal.

Di luar atau saat berada di lingkungan sosial, seseorang dengan smiling depression akan tampak bahagia atau puas dengan kehidupannya. Namun jauh di lubuk hatinya, mereka mengalami gejala depresi yang intens.

Depresi sendiri pada dasarnya akan memengaruhi setiap orang secara berbeda dengan berbagai gejala yang dimunculkan. Namun, kesedihan yang mendalam dan berkepanjangan menjadi salah satu gejala depresi yang paling menonjol.

Beberapa gejala umum depresi di antaranya:

- perubahan nafsu makan dan pola tidur;
- kelelahan;
- perasaan putus asa;
- harga diri rendah;
- kehilangan minat akan hal-hal yang sebelumnya disukai.

Seseorang dengan smiling depression mungkin akan mengalami beberapa atau semua gejala di atas. Namun, di depan publik, gejala-gejala ini mendadak sirna.

Simak faktor risiko smiling depression di halaman berikutnya..

Faktor Risiko 'Smiling Depression'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER