Penyebab Sesak Napas pada Lansia Seperti yang Dialami Buya Syafii

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2022 12:31 WIB
Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii disebut mengalami sesak napas sebelum menjalani perawatan dan meninggal dunia. Apa penyebab sesak napas pada lansia?
Ilustrasi. Sesak napas pada lansia bisa disebabkan oleh adanya masalah pada organ vital seperti jantung. (Istockphoto/ Suphaporn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (26/5) pagi. Kabar itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Sosok yang akrab disapa Buya Syafii itu meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Meski belum bisa dipastikan penyakit apa yang diidapnya selama ini, namun Buya Syafii disebut mengalami sesak napas sebelum menjalani perawatan di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada dasarnya, sesak napas bisa dialami siapa saja, terutama orang lanjut usia (lansia).

Kepala Bagian Pemeriksaan Medis Siloam Hospitals Surabaya, Vania Wijaya mengatakan, sesak napas memang bisa dialami siapa saja, terutama terjadi karena ada penurunan fungsi paru dan beberapa organ lainnya yang biasa terjadi pada lansia.

Meski demikian, penurunan fungsi paru, jantung, dan organ lainnya umunya tidak sampai mengganggu kegiatan atau membuat lansia harus menjalani perawatan.

"Kalau sampai mengganggu kegiatan, bisa jadi tanda dari gangguan organ lain, mulai dari paru, jantung, sampai ginjal," kata Vania saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (27/5).

Vania juga menjelaskan, sesak napas bisa menjadi tanda awal kelainan organ lama, organ baru atau infeksi yang dialami lansia.

Selain itu, sesak napas pada lansia juga bisa terjadi karena faktor psikis, rasa khawatir, atau kondisi tertentu yang tengah dialami.

"Perlu diketahui, pasien lanjut usia atau geriatri lebih rentan untuk gangguan psikis," katanya.

Dia menyarankan agar para lansia rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama untuk pasien dengan risiko penyakit-penyakit khusus. Pemeriksaan kesehatan ini juga sebaiknya dilakukan sejak dini, mulai dari usia 35 atau 40 tahun.

"Dan rutin minimal sekali dilakukan enam bulan atau satu tahun sekali," kata dia.

(tst/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER