Meski belum ditemukan di Indonesia, penyakit cacar monyet tetap perlu diwaspadai. Ada sejumlah definisi kasus untuk membedakan kelompok pasien yang terinfeksi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya laporan kasus cacar monyet di Indonesia.
"Berdasarkan laporan WHO per tanggal 21 Mei 2022, laporan adanya kasus cacar monyet baru muncul di beberapa negara non-endemis antara lain Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/5), menukil laman Sehat Negeriku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara endemis. Sebagian besar kasus juga ditemukan melalui kontak lesi, cairan tubuh, dan droplet.
Kemenkes sendiri telah menetapkan beberapa definisi kasus cacar monyet, mulai dari suspek hingga kontak erat. Berikut di antaranya.
Suspek merupakan orang dengan ruam akut (papula, vesikel, atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non-endemis, termasuk Indonesia.
Dalam kategori ini, seseorang akan memiliki satu atau lebih gejala seperti sakit kepala, demam akut di atas 38,5 derajat Celcius, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan lemas.
Probable merupakan seseorang yang memenuhi kriteria suspek ditambah dengan beberapa kriteria berikut:
- memiliki hubungan epidemiologis (paparan tatap muka), kontak fisik dengan kulit atau lesi termasuk kontak seksual, kontak dengan benda terkontaminasi seperti pakaian;
- riwayat perjalanan ke negara endemis cacar monyet pada 21 hari sebelum timbulnya gejala;
- hasil uji serologis Orthopoxvirus menunjukkan positif namun tidak mempunyai riwayat vaksinasi smallpox ataupun infeksi Orthopoxvirus;
- dirawat di rumah sakit karena penyakitnya.
![]() |
Konfirmasi adalah kasus suspek dan probable yang dinyatakan positif terinfeksi virus Monkeypox. Konfirmasi dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) atau sekuensing.
Discarded merupakan kasus suspek atau probable dengan hasil negatif PCR/sekuensing virus Monkeypox.
Kontak erat merupakan kelompok yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau terkonfirmasi cacar monyet, sejak mulai gejala hingga bekas luka menghilang.
Mereka juga memenuhi beberapa kriteria lainnya seperti berikut:
- kontak tatap muka;
- kontak fisik langsung, termasuk kontak seksual;
- kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti pakaian dan tempat tidur.