Warga Cilandak terinfeksi penyakit zoonosis yang diduga penyakit zoonosis dari tikus. Menghimpun sejumlah informasi, satu warga dari RT 8 dan satu warga dari RT 10 mengalami gejala seperti demam, ruam merah pada tangan dan tubuh lemas.
Zoonosis sendiri berarti penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Jika merujuk pada tikus atau penyakit zoonosis tikus berarti penyakit disebabkan mikroorganisme parasit pada tikus.
Apa saja penyakit zoonosis dari tikus?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Leptospirosis
Teror banjir biasanya disertai dengan teror leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan lewat urine atau darah hewan yang terinfeksi. Tikus merupakan salah satu hewan yang bisa menularkan bakteri Leptospira interrogans.
Bakteri mampu menginfeksi tubuh manusia lewat kontak dengan urin atau darah hewan lalu bakteri akan masuk lewat kulit atau selaput lendir baik pada mata, hidung maupun mulut.
Leptospirosis ditunjukkan lewat gejala seperti, tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, dan iritasi, nyeri otot, mual, muntah dan ruam pada kulit.
2. Toxoplasmosis
Toxoplasmosis atau penyakit tokso dikenal sebagai zoonosis kucing. Padahal secara tidak langsung tikus dan hewan pengerat lain juga memainkan peran dalam penularan penyakit ini.
Seperti dilansir dari laman Universitas Airlangga, kucing terinfeksi parasit Toxoplasma gondii dari spesies mangsanya termasuk tikus.
Kucing yang terinfeksi mengeluarkan ookista atau hasil reproduksi seksual protozoa di tubuh kucing lewat kotorannya. Jika ada hewan ternak yang makan ookista dari lingkungannya, ookista ini akan membentuk kista jaringan pada daging dan organ hewan.
Oleh karenanya, masyarkat sangat disarankan untuk mengolah makanan dengan benar untuk membunuh segala jenis parasit penyebab penyakit.
3. Hantavirus pulmonary syndrome (HPS)
Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) terbilang penyakit langka. Penyakit disebabkan oleh hantavirus.
Seperti dikutip dari laman Rare Disease, penularan HPS terjadi saat kontak langsung atau tidak langsung (lewat udara) dengan air liur atau produk limbah hewan pengerat yang membawa virus. Hewan pengerat yang paling sering membawa hantavirus ada tikus rusa (Peromyscus maniculatus).
Jika terinfeksi, orang akan mengalami gejala awal antara lain, demam, nyeri otot, sakit kepala, batuk, susah bernapas. Gejala pun akan berkembang dengan cepat dan berat mulai dari tekanan darah tidak normal, syok hingga gagal napas.
4. Q fever
Q fever merupakan penyakit yang disebabkan bakteri Coxiella burnetii. Bakteri secara umum menginfeksi hewan ternak seperti kambing, domba dan sapi.
Bakteri dapat ditemukan pada plasenta hewan, urine, feses dan susu. Zoonosis satu ini bisa menular pada manusia jika ada partikel yang terkontaminasi dan terhirup misalnya feses, urin, susu, dan plasenta.
Kendati umum ditemukan pada hewan ternak, beberapa studi mengindikasi potensi penularan dari hewan pengerat termasuk tikus. Jika terinfeksi, sebagian orang tidak sakit, tetapi ada pula sebagian yang mengalami gejala mirip flu termasuk demam, tubuh menggigil, lemas dan nyeri otot.
5. Salmonellosis dan Campylobacteriosis
Bakteri Salmonella dan Campylobacter umum dianggap sebagai bakteri patogen yang berasal dari makanan. Namun tikus liar dan tikus rumah dianggap dapat memperbanyak dan mentransmisikan bakteri pada hewan dan makanan.
Keduanya secara tidak langsung juga bagian dari penyakit zoonosis dari tikus. Jika produk makanan tidak dimasak dengan benar, bakteri akan menginfeksi manusia.
(els/chs)