Mengenal Infeksi Virus Powassan, Menular Lewat Gigitan Kutu

els | CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2022 13:00 WIB
Ilustrasi. Infeksi virus Powassan dapat menular melalui gigitan kutu. (iStockphoto/EvgeniyQ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Connecticut, Amerika Serikat melaporkan kasus kematian pertama akibat infeksi virus Powassan. Virus ini biasa disebarkan oleh kutu.

Kasus kematian itu menimpa seorang wanita lanjut usia di New London. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama dua pekan, kondisi pasien memburuk hingga dinyatakan meninggal dunia pada 16 Mei lalu.

Pasien masuk ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif sejak awal Mei setelah mengalami sejumlah gejala, mulai dari demam, sakit kepala, hingga nyeri dada. Gejala mulai dirasakan dua pekan setelah tergigit kutu.

Lansia tersebut menjadi kasus infeksi virus Powassan kedua yang dilaporkan di Connecticut.

Apa Itu Infeksi Virus Powassan?

Nama 'Powassan' diambil dari lokasi pertama virus ditemukan, yakni di Powassan, Ontario, Kanada pada 1958 silam.

Infeksi virus Powassan sebenarnya jarang terjadi. Angka kejadian secara nasional di Amerika Serikat per tahun hanya 75 kasus.

Virus Powassan menular pada manusia lewat gigitan kutu yang terinfeksi. Kutu terinfeksi saat mereka berkontak dengan tupai, tikus, atau hewan pengerat lain yang darahnya terkontaminasi virus.

Seperti dikutip dari laman CDC, virus tidak ditularkan dari manusia ke manusia kecuali dalam kasus transfusi darah. Penularan antar-manusia masih jarang terjadi.

Ada sebanyak tiga jenis kutu yang menyebarkan virus Powassan. Kutu umumnya ditemukan di bagian timur Amerika Serikat yakni, Ixodes cookei (kutu babi tanah), Ixodes marxi (kutu tupai), dan Ixodes scapularis (kutu rusa atau kutu kaki hitam).

Di antara tiga jenis kutu ini, kutu rusa-lah yang paling sering menggigit manusia. Kutu pun dapat menempel pada bagian tubuh mana pun. Namun, kutu sering ditemukan di area yang sulit dilihat seperti selangkangan, ketiak, dan kulit kepala.

Bagaimana Gejala Infeksi Virus Powassan?

Ilustrasi. Demam jadi salah satu gejala infeksi virus Powassan. (Istockphoto/ vadimguzhva)

Seperti dilansir dari laman Dinas Kesehatan Negara Bagian New York, sebagian orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.

Sebagian lain akan menunjukkan gejala sekitar 1-4 minggu pascagigitan.

Gejalanya berupa:

- demam;
- sakit kepala;
- muntah;
- kelemahan;
- kebingungan;
- kehilangan koordinasi tubuh;
- kesulitan berbicara;
- kejang.

Kemudian infeksi berat akan ditandai dengan gejala sebagai berikut:

- sakit kepala;
- demam tinggi;
- kebingungan;
- tremor;
- kejang;
- kelumpuhan;
- koma hingga kematian.

Infeksi virus Powassan pun akan mengakibatkan ensefalitis atau radang otak dan meningitis atau radang selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang. Sekitar 10 persen kasus ensefalitis akibat virus Powassan akan berakibat fatal.

(asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK