Jakarta, CNN Indonesia --
Hubungan intim memang jadi salah satu hal yang berpengaruh pada kelanggengan rumah tangga. Namun ada kalanya break bercinta alias rehat sejenak juga perlu dilakukan.
Kehidupan seksual yang sehat berarti tahu kapan sebaiknya tidak berhubungan intim. Hal ini tak hanya menyoal kondisi kesehatan fisik tetapi juga mental.
Berikut kondisi-kondisi di mana Anda dan pasangan sebaiknya rehat alias break bercinta untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa saat Anda harus break bercinta sejenak:
1. Pemulihan infeksi saluran kencing
Seks memang tidak kondusif saat mengalami infeksi saluran kencing (ISK). Namun setelah dinyatakan sembuh pun, Anda tidak disarankan untuk langsung kembali memanaskan ranjang.
Seperti dikutip dari Everyday Health, Anda harus menunggu sampai antibiotik habis dan bebas gejala setidaknya sampai dua minggu. Jika tetap nekat, kondisi ISK akan semakin buruk dan timbul rasa sakit di area intim.
2. Usai waxing bulu area intim
Proses waxing atau mencabut bulu dengan lilin atau gula khusus akan membuat kulit semakin sensitif. Para ahli menyarankan untuk menunggu hingga 24 jam setelah waxing agar kulit pulih sempurna dan siap berhubungan seks.
3. Kondisi abnormal pada kehamilan
Bercinta selama hamil tidak jadi soal. Anda tidak perlu takut penis suami bakal 'nyenggol' janin sebab janin terlindungi lapisan mukus yang kuat.
Akan tetapi, dikutip dari Parents, praktisi kesehatan Laura Riley menyarankan untuk setop sementara hubungan seks jika selama kehamilan ada lokasi atau pergerakan plasenta yang tidak normal, penyakit menular seksual tertentu, riwayat persalinan prematur, atau selaput yang pecah.
4. Sedang tidak ingin bercinta
Gairah seks berubah-ubah setiap saat. Pun Anda tidak setiap hari ingin bercinta. Saat sedang tidak ingin bercinta, yah sebaiknya tidak perlu bercinta dan komunikasikan dengan pasangan.
"Berhubungan seks untuk menjaga kedamaian, agar menyenangkan pasangan atau untuk mencegah pertengkaran adalah ide yang paling buruk," kata Domina Franco, edukator seks, seperti dikutip dari Insider.
5. Setelah melahirkan
Setelah melahirkan, ibu wajib memberikan jeda sebelum kembali berhubungan seks dengan suami. Ibu direkomendasikan untuk memberikan jeda 4-6 minggu agar pemulihan kondisi tubuh tidak terganggu.
6. Infeksi jamur di area intim
Pada vagina terdapat flora alami yang menjaga kondisi vagina dari serangan patogen. Namun ada beberapa kondisi yang membuat perkembangan flora berlebihan hingga menimbulkan infeksi jamur. Jika tetap berhubungan seks dalam kondisi demikian, sangat mungkin infeksi menular pada pasangan.
7. Di bawah pengaruh alkohol
Sebagian orang menganggap alkohol akan membuat sesi bercinta makin menyenangkan. Namun sayangnya, alkohol akan menyulitkan Anda maupun pasangan sulit menemukan kesepakatan saat bercinta.
"Ada orang yang mungkin bilang bercinta di bawah pengaruh alkohol itu bukan ide baik. Dalam beberapa hal saya setuju karena saya tidak tahu apa Anda bisa benar-benar mau jika kemampuan mengambil keputusan jadi blur," ujar Franco.
8. Tidak ada memakai pengaman
Setelah menikah, kondom dianggap tidak penting lagi. Namun buat pasangan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun, nanti yang dikhawatirkan adalah kehamilan yang tidak direncanakan. Anda dan pasangan masih ingin fokus mengumpulkan dana, membangun hunian atau rencana-rencana lain, lalu harus dialihkan karena harus mempersiapkan kehamilan.
9. Berada di bawah tekanan atau kekerasan
Sebaiknya Anda tidak berhubungan seks karena paksaan apalagi ancaman kekerasan pasangan.
"Tidak ada alasan bahwa Anda harus melakukan aktivitas seksual apa pun jika memang Anda benar-benar tidak mau. Jangan pernah berhubungan seks karena seseorang berpikir Anda harus. Bercintalah karena Anda tertarik dengan orang ini, berdasar kesepakatan bersama, terasa menyenangkan dan tentu saja selalu pakai pengaman," kata Franco.