HARI DONOR DARAH SEDUNIA

5 Persiapan Wajib Sebelum Kamu Donor Darah

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jun 2022 16:34 WIB
Ada beberapa persiapan sebelum donor darah yang perlu diperhatikan. Salah satunya tidur cukup agar rileks saat proses pengambilan darah.
Ilustrasi. Ada beberapa persiapan sebelum donor darah yang perlu diperhatikan. (ANTARA FOTO/Rahmad)

5. Siapkan mental

Dewi mengatakan, mental yang kuat juga diperlukan saat proses donor darah. "Jangan merasa takut," katanya.

Menurutnya, banyak pendonor baru yang merasa stres saat akan menyumbangkan darahnya. Hal itu tentu akan berpengaruh terhadap proses pengambilan darah.

"Rileks supaya petugasnya juga tenang saat mengambil darah. Kalau kita nervous, petugas juga bisa panik," kata Dewi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewi mengimbau masyarakat yang sehat untuk melakukan donor darah secara rutin. Dua bulan sekali untuk pria, dan tiga bulan sekali untuk wanita.

Tak perlu khawatir akan efek samping donor darah yang mungkin muncul. Dewi mengatakan, umumnya pasca-menyumbangkan darahnya, seseorang akan merasa pusing, mual, dan lemas.

"Tapi itu [efek samping] bisa hilang dengan sendirinya. Setelah donor, jangan langsung bergerak aktif dulu. Pelan-pelan saja, rasa-rasakan dulu," ujar Dewi.

Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan

Selain membantu persediaan darah tetap aman, donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan di pendonor. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan.

1. Mengetahui risiko penyakit

Warga mengikuti donor darah di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). Pelaksanaan donor darah tersebut untuk mengejar target kebutuhan darah PMI sebanyak 21.000 kantong per tahun. CNN Indonesia/Adi Maulana IbrahimIlustrasi. Ada beberapa manfaat donor darah yang bisa didapatkan pendonor. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Sebelum menyumbangkan darahnya, pendonor akan melalui pemeriksaan kesehatan. Selain mengecek tekanan darah, pendonor juga akan menjalani pemeriksaan darah di laboratorium.

Dari pemeriksaan laboratorium, biasanya akan diketahui jika ada infeksi penyakit menular seperti hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS, dan sifilis.

"Sebetulnya banyak lagi, tapi di Indonesia baru empat ini yang diprioritaskan. Jadi, otomatis dia [pendonor] akan mengetahui kondisinya," ujar Dewi.

2. Mencegah penumpukan zat besi

Donor darah juga disebut bisa mencegah penumpukan zat beso atau kemokromatosis. Jika tak ditangani dengan tepat, zat besi yang menumpuk bisa memicu kondisi serius seperti gagal jantung.

"Sehingga membuat darah mengalir lebih lancar," kata Dewi.

3. Meningkatkan produksi sel darah

Donor darah secara otomatis akan meningkatkan produksi sel darah.

Dewi mengatakan, produksi darah umumnya dipicu oleh kondisi-kondisi tertentu, salah satunya donor darah.

"Jadi, produksi darah ini harus ada trigger, salah satunya donor. Kemudian darah yang diproduksi juga yang muda-muda, masih sehat," jelas Dewi.

(asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER