Mengapa Kasus Cacar Monyet Banyak Ditemukan di Komunitas Gay?
Penyakit cacar monyet saat ini telah terdeteksi hingga ke Singapura, semakin dekat dengan Indonesia. Walau demikian hingga saat ini belum ada laporan pasien yang terdeteksi terkena cacar monyet di tanah air.
Pada dasarnya, penyakit ini memang bisa menyerang siapa saja. Namun, para ahli kesehatan masyarakat melihat bahwa kebanyakan pasien yang terkena cacar monyet atau infeksi virus Monkeypox adalah laki-laki yang berada dalam komunitas gay atau homoseksual.
Hingga saat ini, para ahli masih tak tahu pasti mengapa penyakit ini bisa banyak menyerang orang di dalam komunitas homoseksual. Namun yang pasti, penyakit ini memang bisa menular melalui kontak seksual.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menegaskan bahwa cacar monyet bukan merupakan penyakit seksual. Dalam beberapa waktu terakhir, kasus juga dilaporkan terjadi pada wanita.
"Kasus telah dilaporkan terutama, tetapi tidak hanya, di antara pria yang berhubungan seks sesama jenis. Beberapa negara mulai melaporkan kasus penularan komunitas, termasuk beberapa kasus pada wanita," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengutip Live Mint.
Jika demikian, mengapa kasus cacar monyet banyak teridentifikasi di komunitas homoseksual? Ada beberapa dugaan yang bisa sedikit menjelaskan banyaknya kasus cacar monyet yang teridentifikasi di komunitas homoseksual.
1. Menular melalui hubungan badan
WHO sebelumnya juga telah mewanti-wanti penyakit cacar monyet bisa menular melalui hubungan badan. Sebagian kasus Monkeypox terjadi pada pasien yang diidentifikasi sebagai kaum LGBT.
Dalam beberapa kasus, kata WHO, penularan cacar monyet diidentifikasi melalui klinik kesehatan seksual di kalangan komunitas gay, biseksual, dan laki-laki yang berhubungan badan dengan sesama jenis.
Mengutip Live Mint, diduga hal ini terjadi karena kelompok LGBT yang cenderung lebih rajin dalam memeriksakan kondisi kesehatan diri. Kebiasaan mereka untuk memeriksakan diri didorong oleh kesadaran akan adanya risiko penyakit seksual yang mengintai.
Selain itu, ruam pada cacar monyet juga dapat terlihat mirip dengan gejala penyakit menular seksual seperti herpes dan sifilis. Hal ini membuat banyak orang melaporkan dirinya di klinik kesehatan seksual.
2. Bisa menular melalui kontak kulit hingga ciuman
Bukan cuma hubungan badan, penyakit ini juga disebut bisa menular melalui kontak dari kulit-ke-kulit, termasuk ciuman, sentuhan, seks oral, dan penetrasi dengan seseorang yang memiliki gejala.
(tst/asr)