Pendidikan seks buat anak perlu menyesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan mereka. Psikolog menyarankan pendidikan seks buat anak usia pra-remaja perlu memberikan detail mengenai pubertas.
Di usia pra-remaja atau 10-15 tahun, anak sudah mengenal perilaku seksual dan menyukai lawan jenis. Psikolog anak Monica Sulistiawati mengatakan, anak diharapkan sudah memahami ciri-ciri pubertas.
Orang tua, lanjutnya, perlu memberikan edukasi detail mengenai pubertas dengan pendekatan yang tepat. Apalagi, di usia pra remaja, anak lebih mendengarkan teman seusianya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monica menyarankan orang tua untuk mau mendengarkan anak tanpa langsung memberondong dengan nasihat apalagi memberikan cap buruk pada pengalaman anak.
"Misalnya mereka mulai ngomong, 'Bunda kayaknya aku mulai tertarik sama teman aku, rambutnya panjang'. Kita langsung 'Siapa tuh namanya? Kamu belajar dulu ya yang benar!' Kalau begitu, dijamin anak enggak akan cerita lagi," ujar Monica.
Dia menambahkan, saat anak tidak nyaman bercerita dengan orang tua, dia akan memilih bercerita pada temannya.
Padahal, di momen anak curhat, orang tua bisa mengenal cara anak bergaul dan seperti apa lingkungan pertemanannya. Sesi curhat ini juga bisa diselingi dengan edukasi cara mengenal dan menghargai individu lain, apalagi lawan jenis.
Menurut Monica, anak juga perlu diajarkan tentang pacaran yang sehat, bukan melarang anak pacaran.
KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.
(els/asr)