Jakarta, CNN Indonesia --
Seluruh anggota tubuh bisa diajak untuk eksplorasi seks, termasuk lidah. Oral sex atau seks oral jadi salah satu metode foreplay yang 'menantang' sekaligus seru.
Seks oral adalah bentuk stimulasi terhadap vulva dan klitoris atau penis dengan menggunakan mulut atau lidah. Sensasi yang diberikan mulut dan lidah sangat berbeda dan unik jika dibandingkan dengan stimulasi yang diberikan jari.
Sayangnya, banyak orang melakukan metode seks ini tanpa punya bekal pengetahuan yang cukup. Di luar sana, masih banyak mitos seputar oral seks yang menyesatkan tersebar di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak beberapa mitos berikut, lengkap dengan penjelasan faktanya.
1. Seks oral bikin bunting
Eksplorasi seksual kerap dibayangi rasa takut akan kehamilan yang tidak direncanakan. Seks oral pun kena imbas sebab dianggap bisa memicu kehamilan sehingga orang enggan mencoba.
Fakta:
Kehamilan terjadi saat sel telur bertemu dengan sel sperma. Pertemuan sel telur dan sel sperma tidak terjadi dalam seks oral.
"[Dalam seks oral] sperma akan ada di mulut, [sperma] tidak ada di tempat pertemuannya dengan sel telur. Jadi, tidak ada kemungkinan hamil," ujar ahli fertilitas Shivani Sachdev Gour, mengutip Times of India.
2. Seks oral itu kotor
Pertemuan oral (mulut) dengan alat kelamin bukan ide menarik. Metode itu dianggap bisa memasukkan banyak kotoran lewat mulut.
Fakta:
Saat hubungan intim, termasuk seks oral, hanya dilakukan dengan satu orang yang sama, kebersihan seharusnya tidak jadi masalah. Jika tak yakin akan kebersihan pasangannya, tentu seks oral tak akan masuk dalam aktivitas ranjang.
"Seorang pria memang buang air kecil dan ejakulasi di titik yang sama. Tapi, menjaga kebersihan yang baik bisa memastikan keamanan," ujar seksolog, Rajan Bhonsle.
Simak mitos dan fakta seks oral lainnya di halaman berikutnya..
3. Seks oral itu bukan seks
Banyak orang terkungkung dengan pengertian bahwa seks adalah penetrasi, saat penis masuk ke dalam vagina. Hal itu membuat seks oral tak dianggap sebagai salah satu cara berhubungan seks.
Fakta:
Sangat penting dipahami bahwa hubungan seks adalah aktivitas yang dapat diartikan dalam berbagai hal, termasuk masturbasi bersama, sexting, sentuhan intim, fingering, dan seks oral.
4. Seks oral memicu kanker tenggorokan
Aktivitas seksual memang dekat dengan risiko kesehatan. Seks oral dianggap mampu memicu kanker, khususnya kanker tenggorokan.
Fakta:
Seperti dikutip dari Medical News Today, seks oral tidak berkaitan langsung dengan kanker tenggorokan. Namun, aktivitas ini diketahui dapat menyebarkan HPV.
HPV dapat mengakibatkan perubahan sel prakanker yang di kemudian hari bisa memicu kanker tenggorokan. Infeksi HPV bisa mengarah pada kanker saat ditambah dengan faktor lain seperti kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
5. Seks oral aman, bebas penyakit menular seksual
Sebagian orang menyukai seks oral karena dinilai aman dari ancaman penyakit menular seksual.
Fakta:
Anda tetap bisa tertular penyakit dan infeksi lewat seks oral. Shivani berkata, gejala penyakit pun kerap bisa terlihat pada wajah.
"Infeksi yang umum menular itu herpes, yang menyebar dari alat kelamin pasangan. Itu [herpes] menimbulkan bercak putih di bawah bibir, meski ini bisa diobati dengan antibiotik," katanya.
6. Tak perlu pakai kondom
Seks oral disebut paling nikmat jika dilakukan tanpa kondom. Mulut dan lidah pun bisa langsung 'berinteraksi' dengan area intim.
Fakta:
Kenapa kondom di pasaran dibuat dengan aroma dan perisa tertentu? Jawabannya adalah untuk menambah kenikmatan selama seks oral.
Bhonsle mengatakan, tak semua wanita menyukai momen saat air mani tumpah ke mulut. Kondom pun bisa jadi penyelamat.
"Sejauh menyangkut pelumasan, rasa kondom aman karena secara khusus dimaksudkan untuk tindakan oral," imbuhnya.