Balenciaga Couture #51, Refleksi Era Digital di Dunia Nyata Demna
Setelah tahun lalu kembali ke dunia couture setelah absen lima dekade, rumah mode Balenciaga menampilkan koleksi couturenya untuk musim dingin 2022-2023.
Diadakan di atelier original di Avenue George V, dimana Cristobal Balenciaga mengadakan show mulai dari tahun 1950an, show yang bertajuk #51 ini bertabur bintang, termasuk muse terbaru Demna Gvasalia, Kim Kardashian, penyanyi Dua Lipa, aktris Nicole Kidman dan veteran runway dan supermodel Naomi Campbell.
Sebagai pembuka, dengan latar belakang warna putih, serangkaian pakaian retro-futuristik yang misterius berupa deretan catsuit neoprene asal Jepang dikenakan oleh model yang menggunakan visor hitam yang menutupi wajah, diiringi oleh suara sang desainer, Demna Gvasalia.
Terlihat seperti bayangan tanpa wajah, Demna seakan terinspirasi dari anonimitas dunia digital dimana orang bisa menjadi 'bayangan' dan bersembunyi. Beberapa tampilan bahkan dikenakan oleh model pria (biasanya, koleksi couture hanya diciptakan untuk kalangan wanita saja).
Koleksi ini mengarah ke estetika yang lebih terarah dan variatif dengan setelan rok obsidian dengan pinggang yang rapat, bahu yang kokoh, dan garis pinggul yang exagerrated. Setelan dan mantel bergaya smoking dijahit dengan presisi tinggi.
Untuk aksesori, beberapa model memakai visor berbahan polyurethane, yang merupakan kolaborasi dengan Mercedes-AMG F1 Applied Science. Beberapa model juga terlihat membawa Speaker Purses, tas multi-fungsi yang memiliki speaker canggih yang dibuat oleh label ternama Bang & Olufsen.
Sederet gaun mendominasi saat model Bella Hadid mengenakan gaun hijau zamrud tebal yang dihiasi dengan pita oversized, sementara Naomi Campbell mengenakan ballgown hitam yang dilengkapi dengan kerah tinggi yang melingkar. Ansambel couture show ini juga menampilkan Christine Quinn dari Selling Sunset dalam gaun mini tweed trompe l'oeil yang mempesona dengan syal panjang menyapu lantai, dan Nicole Kidman mengenakan gaun twisted panjang berwarna perak.
Keterampilan Demna benar-benar terlihat selama pertunjukan mode ini, terlihat dari kreasi antara streetwear dan tailoring. Selain gaun-gaun ekspansif, siluet-siluet klasik dijabarkan melalui bahu lebar atau crewneck, setelan-setelan dengan potongan tajam, hingga kaus yang dilapisi aluminium foil sengga bisa terlihat tetap menggembung dan berlipit seolah terlihat membeku.
Lalu ada mantel-mantel 'bulu', yang sebenarnya dibuat dengan kain yang dianyam dan dipayet. Balenciaga memiliki departemen khusus untuk riset material, dan mereka berhenti menggunakan bulu binatang. Bahkan, nyaris seperempat koleksi ini dibuat dari bahan daur ulang.
Yang paling dramatis dari koleksi ini adalah tampilan terakhir, sebuah gaun pengantin yang dibuat dengan cermat dengan lebih dari 200 meter tulle serta 70 ribu kristal, 80 ribu ornamen daun perak, dan 200 ribu manik-manik. Namun bukan hanya gaun ini saja, tetapi bagaimana sang model berjalan mengenakannya.
Pada awalnya, si model hanya tersandung kecil, kemudian kakinya tersangkut di ujung hem, dan saking besarnya, nyaris tidak bisa melewati pintu. Hingga kemudian tampaknya ia benar-benar tidak bisa berjalan, mengambil tiga langkah ke depan dan dua langkah ke belakang - dan para tamu undangan menarik napas, khawatir ia akan jatuh, hingga akhirnya keluar dari pintu.
Penonton yang kebingungan bertepuk tangan, dan untungnya sebagian besar tamu tidak menghadiri pertunjukan Balenciaga untuk pertama kalinya. Apakah hal ini kebetulan, atau memang direncanakan? Sulit untuk mengetahuinya secara pasti, mengingat Balenciaga di bawah arahan Demna seringkali mengeluarkan gimmick dan skenario unik sekadar untuk mengundang reaksi.
Apapun itu, koleksi Balenciaga couture kedua kreasi Demna ini merupakan koleksi yang luar biasa, yang menggabungkan tradisi dan modernitas, hingga imersi kultur pop dan digitalisasi yang seimbang, dengan estetika yang sangat luas mulai dari couture mewah hingga eksperimental, yang membuat couture ini merefleksikan realita yang ada saat ini.
(chs)