9 Penyebab Janin Tidak Berkembang dalam Kandungan
Saat hamil, janin di dalam kandungan mungkin saja tidak berkembang dengan baik sesuai usia pertumbuhannya. Penyebab janin tidak berkembang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari keturunan gen sampai pola hidup ibu.
Melansir Healthline, janin tidak berkembang dikenal dengan istilah pembatasan pertumbuhan intrauterin (intrauterine growth restriction/IUGR). Hal ini mengindikasikan ukuran bayi yang tidak sesuai standar, seperti dari panjang dan beratnya.
Lihat Juga : |
Padahal seharusnya, ketika sel telur dibuahi, lalu membelah dan membentuk embrio pada hari ke-10 kehamilan, janin mulai berkembang.
Artinya, kondisi janin tidak berkembang sudah bisa diketahui saat usia kehamilan berada di trimester pertama.
Biasanya, dokter akan mengetahui masalah janin tidak berkembang setelah ibu melakukan pemeriksaan kandungan selama beberapa kali.
Pemeriksaan dilakukan menggunakan USG sampai tes aliran doppler untuk memeriksa aliran darah tali pusar ke bayi.
Lantas, apa saja penyebab janin tidak berkembang? Berikut penjelasannya.
1. Gen
Penyebab janin tidak berkembang biasanya karena masalah genetik, yaitu karena kualitas sel telur dan sel sperma. Faktor gen ini bisa memunculkan gangguan sel tunggal dan kerusakan DNA pada sperma.
Hal ini membuat pembelahan sel tidak normal. Kualitas sel bisa memunculkan kelainan kromosom.
Kelainan kromosom bisa menimbulkan janin yang belum sempurna. Hal ini bisa menimbulkan kematian embrio dini. Di sisi lain, kelainan kromosom bisa membentuk kantung kehamilan kosong.
2. Hormon
Faktor hormon juga bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang, misalnya kadar hormon progesteron yang rendah, gangguan endokrin, disfungsi tiroid, sampai sindrom polikistik ovarium (PCOS).
Namun, ibu biasanya tetap bisa merasakan tanda-tanda kehamilan, seperti terlambat menstruasi, test pack positif, sampai mual muntah yang umum dialami ibu hamil.
Hanya saja, ketika masalah hormon semakin meningkat, maka tanda hamil perlahan hilang. Lalu, perut kram dan kemudian pendarahan di vagina karena keguguran.
3. Plasenta
Kondisi plasenta atau tali pusar juga memberi pengaruh pada perkembangan janin di dalam kandungan. Pasalnya, plasenta bertugas untuk memberi oksigen dan nutrisi kepada janin.
Bila ada masalah pada plasenta, maka janin tidak bisa mendapat oksigen dan nutrisi yang baik dan cukup, sehingga membuatnya tidak berkembang secara optimal.
4. Cairan ketuban
Cairan ketuban yang terlalu sedikit juga bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang. Hal ini karena cairan ketuban punya peranan penting untuk menjaga janin.
Kondisi ini bisa terjadi karena pengaruh konsumsi obat tertentu, kesehatan ibu, sampai kelainan pada plasenta.
5. Janin kembar
Hamil dengan janin kembar bisa membuat pertumbuhan janin tidak optimal. Sebab, tubuh ibu harus memenuhi nutrisi dan oksigen untuk dua janin sekaligus.
Saat nutrisi dan oksigennya tidak dapat terpenuhi secara optimal, maka menyebabkan janin tidak berkembang. Untuk itu, ibu sebaiknya melakukan kontrol secara rutin kepada dokter untuk memeriksa kecukupan nutrisi bagi janin kembar.
Lihat Juga : |
6. Infeksi
Infeksi virus dapat menjadi penyebab janin tidak berkembang. Infeksi ini bisa berasal dari beragam virus.
Misalnya, infeksi sifilis yang merupakan infeksi akibat penularan bakteri saat berhubungan seksual. Selanjutnya, bisa karena infeksi cytomegalovirus yang ketika menginfeksi bakal membuat kekebalan tubuh melemah selama kehamilan.
Infeksi yang umum juga karena toksoplasmosis, yaitu parasit yang biasa tertular karena kontak dengan hewan, seperti kucing. Infeksi ini bisa berisiko serius, seperti keguguran hingga lahir dengan ganggungan penglihatan atau pendengaran.
7. Tekanan darah tinggi
Peningkatan tekanan darah yang terlalu tinggi atau dikenal dengan istilah preeklampsia juga berisiko bagi perkembangan janin. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah hipertensi kehamilan.
Preeklampsia bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang karena kondisi ini membuat pembuluh darah mengecil sehingga bisa memengaruhi aliran darah ke plasenta. Akibatnya, janin bisa kekurangan oksigen dan tidak berkembang.
8. Stres
Stres rupanya juga berpengaruh bagi perkembangan janin. Stres biasanya terjadi di awal kehamilan karena penyesuaian kondisi tubuh maupun hormon ibu.
Kadang kala stres juga terjadi karena ibu mual muntah, sehingga kesulitan mendapatkan nutrisi dan mengkhawatirkan perkembangan janin. Akibatnya, janin tidak berkembang dengan baik.
9. Penggunaan rokok, alkohol, dan narkoba
Studi menyebutkan bahwa gaya hidup ibu menentukan pertumbuhan janin pada masa kehamilan. Janin seharusnya mendapat nutrisi yang baik.
Sementara ketika merokok, minum alkohol, sampai menggunakan narkoba saat hamil, justru menambahkan racun pada tubuh, bukan nutrisi. Alhasil, pola hidup seperti ini bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang.