4 Masalah Medis Akibat Gelombang Panas dan Cara Mengatasinya

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2022 18:13 WIB
Ketika suhu tubuh naik lebih cepat akibat gelombang panas, kerusakan pada otak dan organ vital lainnya dapat terjadi.
Ilustrasi cuaca panas ekstrem (Foto: iStock/PraewBlackWhile)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyakit yang disebabkan cuaca panas ekstrem atau gelombang panas menjadi salah satu yang paling dikhawatirkan saat ini. Apalagi bagi banyak orang di belahan dunia yang tidak terbiasa menghadapi panas ekstrem.

Ketika suhu tubuh naik lebih cepat, kerusakan pada otak dan organ vital lainnya dapat terjadi. Bahkan, yang lebih parah dapat menyebabkan kematian. 

Di Indonesia sendiri sangat kecil potensi terjadi gelombang panas. Koordinator Sub Bidang Informasi Gas Rumah Kaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Alberth Christian Nahas, menjelaskan, secara umum, gelombang panas belum pernah terjadi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut dikarenakan Indonesia dikelilingi lautan, dan salah satu komponen yang dapat mengurangi gelombang panas adalah uap air. Oleh karena itu, sangat sulit untuk terjadi gelombang panas di Indonesia. "Kalau suhu sampai 40 itu bahaya buat tubuh," ucapnya dalam bincang bersama Bicara Udara, Selasa (19/7).

Heat stroke atau sengatan panas adalah kondisi saat tubuh mengalami peningkatan suhu secara dramatis dalam waktu cepat. Biasanya, heat stroke terjadi ketika seseorang merasa kepanasan hebat akibat sengatan matahari di luar batas toleransi tubuh.

Tapi, bukan hanya heat stroke penyakit yang disebabkan cuaca panas ekstrem. Seperti dilansir CNN Health, US Centers for Disease Control and Prevention atau CDC melaporkan sejumlah penyakit akibat cuaca panas ekstrem dan bagaimana cara mengatasinya.

Heat Stroke dan Cara Mengatasinya

Heat stroke adalah bentuk paling serius dari penyakit yang disebabkan oleh udara panas ekstrem, di mana itu merupakan keadaan darurat medis. Jika pengobatannya tertunda, heat stroke bisa berakibat fatal.

Tanda-tanda heat stroke termasuk kebingungan, bicara cadel, kejang dan kehilangan kesadaran. Seseorang dapat berkeringat banyak atau mereka mungkin memiliki kulit yang panas dan kering. Suhu tubuh mereka akan sangat tinggi, dan bisa naik "sampai 106°F (41°C) atau lebih tinggi dalam 10 hingga 15 menit," kata CDC.

Cara mengatasi heat stroke yakni dengan segera lepaskan semua pakaian yang tidak perlu. Apabila memungkinkan segera mandi menggunakan es.
CDC juga menyarankan untuk merendam pakaian lain dengan air dingin atau es dan letakkan kompres es atau kain basah yang dingin di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan.

Ruam dan Cara Mengatasinya

Keringat berlebihan yang disebabkan cuaca panas ekstrem dapat memunculkan ruam merah yang merusak kulit sehingga timbul jerawat kemerahan atau kulit sedikit melepuh.

Melansir sumber yang sama, ruam biasanya ditemukan di dada bagian atas dan leher, di bawah payudara dan di sela payudara, dan di lipatan siku.

Bentuk ruam merah atau jenis biang keringat ringan ini disebut Miliaria crystallina. Namun, ruam merah itu bisa muncul dengan bentuk benjolan kecil berisi cairan yang mudah pecah.

Ruam atau biang keringat itu terjadi di bagian kulit dalam dan menyebabkan benjolan kecil seperti lepuh yang meradang dan gatal, atau tertusuk-tusuk di daerah di mana ruam itu muncul. Kadang-kadang ruam tersebut berisi nanah.

Mengutip Mayo Clinic, bentuk yang paling tidak umum adalah miliaria profunda, di mana kondisi itu menyerang lapisan kulit terdalam dan menyebabkan jerawat keras dan gatal, yang terlihat seperti bulu kuduk berdiri.

Ketika Anda mengalami ruam merah saat cuaca panas ekstrem, jaga agar area tersebut tetap kering. Jangan gunakan krim dan salep, karena kulit yang hangat dan lembab dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk ruam.

Kenakan pakaian katun longgar dan pindah ke lingkungan yang lebih sejuk dan tidak terlalu lembab. Gunakan kipas angin untuk mengedarkan udara dan sering-sering beristirahat.

Gejala Kram dan Kelelahan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER