Pernikahan itu mahal, begitu juga perceraian. Beberapa orang tak mampu menanggung risiko keuangan yang terkait dengan pernikahan.
Ada juga contoh dimana beberapa orang merasa tidak nyaman menyatukan keuangan pribadinya dengan orang lain, yang dalam hal ini adalah pasangan.
Beberapa orang merasa takut pernikahan akan menghilangkan kebebasan yang sebelumnya dimiliki. Klise, meski benar adanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang juga mengaku tak siap terbebani oleh harapan-harapan pernikahan. Terikat dan bertanggung jawab atas orang lain selama sisa hidup mungkin dirasa tak menarik.
Pernikahan kerap dianggap sebagai institusi patriarki. Budaya ini menempatkan pria atau suami sebagai pemegang kekuasaan yang utama.
Dalam pernikahan, wanita beralih dari 'milik' ayahnya menjadi 'milik' suaminya. Dalam beberapa pernikahan modern, unsur patriarki ini masih kentara terlihat. Mulai dari tradisi ayah yang menyerahkan pengantin wanita hingga pernikahan yang dianggap sebagai penanda kesuksesan wanita.
Bagi sebagian orang, sejarah yang rumit ini membuat pernikahan menjadi tidak menarik.
Beberapa orang terbuka untuk menikah walaupun tidak secara aktif untuk mencari pasangannya.
Bukannya tak mau menikah, mereka mungkin saja sebenarnya menginginkan pernikahan. Namun, pernikahan tak menjadi prioritasnya.
Artinya, jika mereka merasa mendapatkan hubungan yang bermakna dengan seseorang, maka mereka akan bersedia unutk menikah. Hanya saja, menikah tak menjadi tujuan utamanya.
(del/asr)