Terlepas dari isu penularan HIV, baik Sid maupun Dom tak pernah terpikir untuk berpoligami, meski aktivitas ranjang memang tak selalu memuaskan. Sid mengaku tetap bisa menikmati ranjang bersama sang istri.
"Keinginan [untuk bereksperimen] mah ada, kalau istri enggak mau, enggak bisa dipaksain, enggak kepikiran buat jajan atau poligami. Selingkuh aja enggak berani, apalagi poligami," ujarnya.
Sementara Dom memilih untuk langsung pada solusi daripada komplain atau menyampaikan kritik. Saat bercinta kurang memuaskan, ia akan melancarkan jurus staycation yang biasanya berhasil 'memanaskan' ranjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya, kepuasan seksual bukan cuma perkara biologis. Lebih dari itu, menurut Haekal, kepuasan seksual bisa didapat saat ada keterlibatan emosional. Wajar jika baik Sid maupun Dom tak terpikir untuk berpoligami.
Haekal membedakan antara kepuasan dan kenikmatan dalam hubungan seksual. Yang didapat oleh kebiasaan 'jajan' hanyalah bentuk kenikmatan, karena dilakukan tanpa adanya keterlibatan emosi.
Agar mendapatkan kepuasan, pasangan perlu membina hubungan baik, memupuk rasa cinta, mengenal pasangan lebih jauh, eksplorasi seksual bersama.
"[Perlu] melakukan hal-hal baru misalnya berhubungan seksual dengan situasi berbeda, bahkan menggunakan love instrument untuk menghindari kejenuhan, asalkan semua hal-hal tersebut sama-sama disepakati," imbuhnya.
(els/asr)