Kalau bosan duduk di kedai atau kafe, Anda bisa menjajal makanan kaki lima. Ada banyak makanan yang bisa dipilih, mulai dari cendol, telur gulung, cilok, cilor, atau es selendang mayang.
Untuk menjajal makanan kaki lima, Anda memang perlu keluar sedikit dari area Kota Tua. Berjalan dan menyebrang ke arah Kota Intan sudah terlihat banyak gerobak jajanan yang berjejer.
Harganya juga beragam, mulai Rp5 ribu sampai Rp20 ribu. Tapi yang sangat direkomendasikan untuk dicoba adalah rujak tumbuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayangkan, makan rujak pedas dan asam dengan aroma terasi yang kuat. Cocok sekali makan di siang hari, sambil keliling menikmati suasana Kota Tua.
Acaraki lokasinya berdekatan dengan Kedai Seni Djakarte, di gedung yang sama dengan Museum 3D. Konon, Acaraki sudah berjualan di Kota Tua sejak 2018 lalu.
Acaraki tidak menjual makanan berat seperti nasi dan teman-temannya. Tempat ini menjual jamu tradisional yang dihidangkan dengan lebih modern.
Mulai dari kunyit asam, beras kencur, dan jamu yang sudah dimodif agar rasanya lebih ramah di lidah, semua ada di sini.
Jamu di sini dibuat 100 persen dari bahan asli. Kunyit untuk kunyit asam juga masih segar, makanya rasa dan aromanya kuat.
![]() |
Mereka juga tidak menyajikan kunyit asam yang sudah pakai gula. Jika ingin rasa manis, bisa ditambah sesuai selera.
Tapi jika Anda tidak suka jamu yang terlalu kuat, bisa mencoba minuman jamu yang sudah dimodifikasi. Salah satunya jaman batu, yakni campuran jahe, madu dan lemon.
Selain jaman batu, ada juga jamu yang dicampur es krim sampai yogurt. Semuanya tergantung ada selera Anda.
Kisaran minum jamu di sini dimulai dari Rp20 ribu sampai Rp35 ribu.
Itulah beberapa rekomendasi kuliner yang bisa Anda cicip saat berkunjung ke Kota Tua.
(tst/asr)