Musim hujan telah tiba. Saatnya melindungi anak dari berbagai ancaman penyakit musim hujan.
Ada beberapa penyakit anak di musim hujan. Penyakit-penyakit ini bisa dicegah dengan upaya meningkatkan kekebalan tubuh si kecil.
Betapa tidak, sistem kekebalan tubuh akan melemah di musim hujan. Tak heran jika banyak orang sakit saat musim hujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai orang tua. Berikut di antaranya, menurut Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Rawan Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Virus influenza sering menyerang anak. Umumnya penyakit ini menimbulkan gejala seperti demam, nyeri otot, sakit tenggorokan, lemas, pilek, dan gejala saluran napas lainnya.
Kondisi kulit akan menjadi lembap dan basah di musim hujan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur.
Orang tua disarankan untuk memastikan kulit si kecil dalam kondisi kering. Pasalnya, jamur akan berkembang biak pada kulit yang lembap dan tak terpapar udara luar.
![]() |
Penyakit satu ini jadi ancaman saat hujan mengakibatkan banjir di sekitar rumah Anda. Infeksi satu ini umumnya disebabkan oleh kebersihan yang tidak terjaga, termasuk di antaranya konsumsi air saat banjir.
Untuk mencegahnya, orang tua perlu memastikan kebersihan makanan anak dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
Hepatitis A juga jadi penyakit anak di musim hujan. Penyakit ini menular lewat air yang terkontaminasi virus.
Umumnya, hepatitis A akan menimbulkan sejumlah gejala seperti demam, diare, mual, lemas, serta kulit dan mata menguning.
Mirip seperti influenza, penyakit ini juga ditandai oleh batuk. Tak jarang penyakit ini dianggap sebagai masuk angin.
Pada dasarnya, penyakit ini akan membaik dengan sendirinya. Namun, orang tua perlu memastikan asupan cairan yang cukup pada anak.
Bukan rahasia lagi, demam berdarah adalah penyakit langganan di musim hujan. Kondisinya banyaknya genangan air menjadi tempat ideal untuk nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Untuk mencegahnya, orang tua perlu melakukan 3M (menguras, mengubur, dan menutup). Cara ini bisa membuat nyamuk penyebab DBD tak lagi punya tempat aman untuk berkembang biak.
Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan tifus. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella.
Kondisi banjir bisa mencemari sumber air rumah tangga yang biasa digunakan untuk memasak dan minum. Bukan tak mungkin jika bakteri penyebab tifus ditemukan juga di sana.
Penyakit anak di musim hujan satu ini umumnya ditandai dengan demam selama lima hari, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.