Berbeda dengan anak angkat, status anak asuh tetap menjadi anak sah dari orang tua kandungnya. Tanggung jawab orang tua asuh hanya agar anak asuh tersebut memperoleh pengasuhan yang tepat sesuai dengan haknya. Sementara, status anak angkat akan berubah.
Seperti yang diuraikan dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Menteri Sosial Nomor 21 Tahun 2013, pengasuhan anak adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan, dan kesejahteraan yang menetap dan berkelanjutan demi kepentingan terbaik anak.
Sebagai pendamping, hewan peliharaan disebut dapat memuaskan kebutuhan psikologis manusia akan persahabatan dan cinta tanpa syarat. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang memperlakukan hewan peliharaan sebagai anggota keluarga mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Meisa (33), misalnya, yang saat ini berpikir untuk hidup bersama anabul-anabul hingga tua nanti jika memang tak juga diberikan momongan. Berbagai cara telah dilakukan selama tujuh tahun, tapi tak juga memberikan kabar dua garis biru.
"Kami [saya dan suami] bisa hidup mengurus anabul-anabul di rumah. Toh, mereka juga sudah kami anggap anak," ujar Meisa pada CNNIndonesia.com.
Penelitian juga mengungkapkan bahwa keluarga tanpa anak cenderung menganggap anjing atau kucing peliharaannya sebagai anak mereka. Sementara, studi sebelumnya telah menemukan bahwa orang dengan keterikatan hewan peliharaan yang lebih tinggi cenderung menganggap hewan peliharaan sebagai anak-anak mereka.
Namun demikian, psikolog klinis Monica Sulistiawati mengingatkan bahwa alternatif-alternatif tersebut bisa dipilih tergantung dari pemaknaan dan tujuan atau harapan pasangan dalam memiliki momongan.
"Jika tujuannya sekadar mengatasi rasa sepi, cara-cara alternatif tersebut dapat mengatasi rasa sepi secara utuh. Namun jika tujuannya lain, saya tidak yakin 100 persen akan terpenuhi, tetap ada yang berbeda," ucap Monica.
(del/asr)